Jangan Tertipu! Ini Cara Sederhana Membedakan Minyak Goreng Asli vs Daur Ulang

1 week ago 22

Fimela.com, Jakarta Di pasaran, minyak goreng jadi salah satu kebutuhan pokok yang sering dibeli tanpa banyak pertimbangan. Tapi, hati-hati! Kalau Sahabat Fimela masih suka asal memilih dan membeli minyak goreng tanpa memperhatikan kualitasnya, kamu perlu waspada karena belakangan ini marak beredar minyak goreng daur ulang. Memang sih, harganya jauh lebih murah dibanding minyak goreng asli, tapi resiko kesehatannya juga jauh lebih besar, lho!

Minyak goreng daur ulang umumnya berasal dari minyak jelantah yang telah dipakai berkali-kali, kemudian disaring dan dicampur dengan bahan tertentu agar terlihat lebih jernih. Padahal, di balik tampilannya yang "bersih," minyak ini mengandung lemak trans serta zat berbahaya yang bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, mulai dari gangguan pencernaan hingga kanker.

Lalu, bagaimana cara membedakan minyak goreng asli dan minyak daur ulang? Yuk, simak tips berikut supaya kamu gak mudah tertipu!

1. Cek Warna Minyak

Minyak goreng asli yang masih fresh umumnya berwarna bening kekuningan. Semakin sering minyak digunakan atau semakin banyak proses daur ulang yang dilakukan, warnanya akan berubah menjadi lebih pekat, bahkan cenderung kecoklatan. Kalau kamu menemukan minyak dengan warna yang terlalu gelap atau terlihat mencurigakan, sebaiknya waspada dan hindari membelinya.

2. Perhatikan Aroma Minyak

Minyak goreng berkualitas baik memiliki aroma yang netral dengan sedikit wangi khas minyak nabati. Sementara itu, minyak daur ulang seringkali memiliki bau tengik, menyengat, atau bahkan beraroma seperti makanan yang pernah digoreng sebelumnya. Kalau kamu mencium bau yang aneh saat membuka kemasan minyak, sebaiknya jangan digunakan karena kemungkinan besar sudah terkontaminasi zat berbahaya.

3. Uji dengan Sentuhan

Coba teteskan sedikit minyak ke tangan dan gosokkan di antara jari-jarimu. Minyak asli umumnya terasa licin dan halus, sementara minyak daur ulang biasanya lebih lengket dan susah hilang meski sudah dicuci dengan sabun. Sensasi lengket ini bisa jadi tanda bahwa minyak telah mengandung banyak residu dari proses pemanasan berulang.

4. Lihat dari Buih Saat Digoreng

Saat dipanaskan, minyak goreng asli cenderung menghasilkan sedikit buih dan tetap stabil meskipun digunakan untuk menggoreng beberapa kali. Sebaliknya, minyak daur ulang akan berbusa berlebihan, bahkan bisa mengeluarkan asap lebih banyak meskipun baru digunakan sebentar. Ini karena kandungan dalam minyak tersebut sudah mengalami perubahan akibat pemakaian yang berulang.

5. Cek Label dan Kemasan

Kalau kamu membeli minyak goreng kemasan, pastikan selalu mengecek label, informasi produksi, dan tanggal kadaluarsa. Pilih produk yang memiliki izin edar dari BPOM atau SNI karena telah teruji kualitasnya. Hindari membeli minyak goreng dalam kemasan yang mencurigakan atau tanpa merek yang jelas, apalagi kalau dijual dengan harga jauh lebih murah dari pasaran.

Kenapa Harus Waspada dengan Minyak Daur Ulang?

Menggunakan minyak daur ulang bukan hanya berisiko menurunkan kualitas makanan, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang. Minyak yang sudah digunakan berkali-kali mengandung senyawa berbahaya seperti aldehid dan akrolein yang bisa memicu peradangan dalam tubuh. Selain itu, konsumsi minyak yang sudah teroksidasi juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kanker.

Jadi, Sahabat Fimela, mulai sekarang yuk lebih selektif dalam memilih minyak goreng! Jangan mudah tergoda harga murah kalau akhirnya bisa merugikan kesehatan ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anindya Rizky Alyshya

    Author

    Anindya Rizky Alyshya
  • Ayu Puji Lestari
Read Entire Article
Food |