Kampus Indonesia Raih Peringkat Pertama Dunia Manajemen Krisis Versi WURI

4 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSPR Institute of Communication and Business (LSPR) mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat global. Kampus asal Indonesia ini berhasil meraih peringkat pertama dunia dalam kategori Crisis Management (manajemen krisis) pada ajang World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.

Pendiri dan CEO LSPR Institute, Dr (HC) Prita Kemal Gani MBA, mengatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa inovasi bukan sekadar jargon, melainkan bagian dari strategi pembelajaran dan kontribusi sosial kampus.

“Sebagai lembaga pendidikan yang memadukan pendekatan praktis dan teoritis, LSPR terus membuktikan bahwa pendidikan memiliki kekuatan untuk melindungi kehidupan, memperkuat daya tahan komunitas, dan memberdayakan individu dalam menghadapi tantangan global,” ujar Prita di Jakarta.

WURI merupakan sistem pemeringkatan global yang menilai universitas tidak hanya dari reputasi akademik, tetapi juga dari inovasi nyata, dampak sosial, dan kontribusi terhadap tantangan dunia modern. Penilaian dilakukan berdasarkan tiga aspek utama: inovasi, implementasi, dan dampak program terhadap masyarakat dan institusi.

Prita menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus merancang program yang relevan dan memberi kontribusi langsung terhadap isu-isu sosial dan tantangan global.

Secara keseluruhan, LSPR menduduki peringkat ke-268 dunia dalam pemeringkatan WURI 2025. Selain menjadi yang terbaik di kategori manajemen krisis, LSPR juga meraih posisi kedua dunia dalam kategori Student Support and Engagement, menandakan perhatian kampus terhadap pengembangan mahasiswa secara holistik.

Sementara itu, untuk kategori SDG-Based Responses to Global Challenges, LSPR berada di peringkat ketiga dunia. Capaian ini menunjukkan komitmen kampus terhadap upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Rektor LSPR, Associate Prof Dr Andre Ikhsano, menyampaikan bahwa pendidikan tidak cukup hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga harus menanamkan empati dan kesadaran sosial.

“Kampus harus menjadi ruang terbuka bagi dialog lintas generasi, lintas budaya, dan lintas pemikiran,” kata Andre.

Adapun program yang mengantarkan LSPR menjadi peringkat satu dunia dalam kategori manajemen krisis adalah peningkatan kapasitas mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim bagi masyarakat adat di Bali. Program serupa juga dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala LSPR Centre for Crisis and Resilience (CCRS), Dr Muhammad Hidayat, menjelaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk memberdayakan komunitas lokal dalam menghadapi risiko iklim dan bencana secara berkelanjutan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |