Apa Dampak Penempatan Dana Pemerintah Rp200 Triliun untuk Ekonomi? Ini Penjelasan Ekonom

4 hours ago 2

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengacungkan jempol usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ekonom dari Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi mengungkap dampak multiplier atau pengganda dari suntikan dana milik pemerintah sebesar Rp200 triliun yang dikeluarkan dari Bank Indonesia kepada lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Menurutnya, kebijakan untuk mendongkrak likuiditas itu akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan ini akan memiliki dampak multiplier bagi perekonomian sehingga akan membuka lapangan pekerjaan dan kegiatan produksi akan berjalan," kata ekonom dari UNAND Efa Yonnedi di Padang, Ahad (15/9/2025).

Eks Konsultan Bank Dunia itu mengatakan suntikan dana sebesar Rp200 triliun tersebut otomatis akan memberikan ruang gerak likuiditas yang lebih baik terhadap lima bank Himbara penerima suntikan dana. Multiplier tersebut bisa terjadi apabila bank Himbara memanfaatkan dana tadi lewat jaringan-jaringan kredit yang selama ini produktif. Cara itu, kata Efa, dinilai bisa membawa dampak positif baik bagi bank maupun pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Jadi, saya melihat itu sebagai langkah yang positif ya, untuk menggerakkan produk ekonomi atau menggerakkan mesin perekonomian," ujar Efa yang juga Rektor Unand tersebut.

Meskipun demikian, Efa mewanti-wanti kebijakan tersebut juga bisa menimbulkan risiko yang cukup besar apabila bank dipaksa memberikan kredit namun permintaan pinjaman sangat rendah.

"Atau menyalurkan kredit secara tidak prudent, itu akan menjadi beban di kemudian hari dalam bentuk kredit macet," ujar dia.

Namun, ia menyakini bank-bank Himbara penerima kucuran dana tersebut akan mengedepankan prinsip kehati-hatian sebelum memberikan pinjaman dana kepada peminjam. Apalagi, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia mempunyai regulasi yang ketat agar dana itu tepat sasaran sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Untuk diketahui kucuran dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia kepada sejumlah bank Himbara ditujukan untuk memperkuat likuiditas perbankan, sekaligus mendorong penyaluran kredit ke sektor riil. Dana tersebut tidak boleh dipakai untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). 

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |