BI Soroti Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun

3 hours ago 3

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menyoroti lambatnya penurunan suku bunga kredit perbankan meski BI Rate sudah diturunkan enam kali sejak September 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, tren suku bunga di pasar uang hingga imbal hasil SBN sudah menurun signifikan, sementara bunga kredit bergerak jauh lebih lambat.

“Di pasar uang, sejalan dengan penurunan BI Rate sebesar 125 basis poin sejak September 2024, suku bunga INDONIA turun 144 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 4,59 persen pada 16 September 2025,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2025, Rabu (17/9/2025).

Suku bunga sekuritas rupiah BI (SRBI) tenor 6, 9, dan 12 bulan juga terkoreksi lebih dari 200 bps. Imbal hasil SBN tenor 2 tahun turun 185 bps ke level 5,11 persen, sedangkan tenor 10 tahun melemah 94 bps menjadi 6,32 persen.

Namun, suku bunga deposito perbankan hanya turun tipis 16 bps, dari 4,81 persen menjadi 4,65 persen pada Agustus 2025. Perry menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi pemberian special rate kepada deposan besar yang porsinya mencapai 25 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).

“Penurunan suku bunga kredit bahkan berjalan lebih lambat, yaitu hanya 7 bps dari 9,20 persen menjadi 9,13 persen pada Agustus 2025,” ujarnya.

Perry menegaskan, BI memandang suku bunga deposito dan kredit perlu segera turun agar dapat meningkatkan penyaluran kredit perbankan. Langkah itu dinilai penting untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan Program Asta Cita pemerintah.

“Penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat dan karenanya perlu dipercepat,” tegas Perry.

Read Entire Article
Food |