Carlos Queiroz Kritik Jadwal Padat Oman Jelang Laga Lawan Qatar di Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Oman Carlos Queiroz melontarkan kritik terhadap keputusan memainkan laga kualifikasi Piala Dunia 2026 timnya di Qatar. Ia juga mempertanyakan keadilan jadwal pertandingan yang dinilai lebih menguntungkan tuan rumah menjelang pertemuan kedua negara Teluk tersebut di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, pada Rabu (9/10/2025).

“Anda tahu kualifikasi dimainkan di kandang Qatar. Kami bermain dengan waktu istirahat tiga hari, Qatar dengan enam hari,” kata mantan pelatih Real Madrid itu, dikutip Reuters, Selasa (7/10/2025).

Oman, yang tengah berjuang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya, harus memainkan dua pertandingan dalam empat hari melawan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Jadwal yang padat tersebut, menurut Queiroz, memberi keuntungan tersendiri bagi Qatar yang sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pelatih asal Portugal itu menilai keputusan penyusunan jadwal tidak mencerminkan prinsip fair play. Ia mengatakan telah bekerja di sepak bola profesional selama empat dekade dan menganggap situasi seperti ini tidak ideal bagi kompetisi internasional.

Kendati demikian, Queiroz menegaskan bahwa dirinya dan para pemain Oman akan menerima kondisi tersebut dengan kepala tegak. Ia menyebut para pemainnya tetap bersemangat, siap bekerja keras, dan berjuang maksimal di lapangan.

Qatar dijadwalkan menghadapi Oman pada Rabu (8/10/2025) malam waktu setempat sebelum berduel dengan UEA pekan depan. Sementara Oman akan kembali bertanding menghadapi Emirates pada Sabtu, hanya tiga hari setelah laga kontra tuan rumah. Pertemuan tersebut menjadi krusial dalam perebutan dua tiket otomatis terakhir ke putaran final Piala Dunia 2026 dari zona Asia.

Enam negara — Jepang, Korea Selatan, Australia, Iran, Yordania, dan Uzbekistan — telah memastikan lolos. Sementara Arab Saudi, Indonesia, dan Irak masih bersaing memperebutkan satu tempat tersisa di Jeddah.

“Kalau saya berada di posisi pelatih Qatar atau Arab Saudi, saya mungkin akan merasakan hal yang sama,” ujar Queiroz. Ia menambahkan bahwa setiap pelatih tentu ingin meninggalkan lapangan dengan perasaan menang secara adil.

Pertandingan melawan Qatar ini menjadi yang pertama bagi Queiroz menghadapi mantan tim asuhannya sejak ia dipecat oleh federasi sepak bola negara tersebut menjelang Piala Asia, Januari lalu. Dalam turnamen itu, Qatar akhirnya berhasil keluar sebagai juara di bawah pelatih baru Tintin Marquez.

“Menurut pendapat saya, jika saya masih menjadi pelatih kepala, Qatar tidak akan bermain besok. Qatar pasti sudah lolos ke Piala Dunia,” kata pelatih berusia 72 tahun tersebut.

Read Entire Article
Food |