REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR - Langkah nyata menuju pertanian berkelanjutan ditandai dengan panen perdana padi organik di Desa Masbagik Timur, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Momentum ini menjadi tonggak penting dari kolaborasi antara PT. Regenerasi Kehidupan Nusantara (Regen) dan para petani lokal yang telah memulai uji coba sejak April 2025.
Lahan seluas 1,2 hektar yang menjadi lokasi uji coba telah ditanami dengan metode pertanian organik menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pupuk Super Kompos buatan PT Regen. Hasilnya menunjukkan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi padi yang signifikan dibanding metode konvensional.
Panen raya ini digelar pada Selasa (29/7/2025) di Subag 2, Dusun Tanggak, Desa Masbagik Timur. Sejumlah tokoh penting diundang hadir untuk menyaksikan langsung keberhasilan ini, termasuk perwakilan dari Kejaksaan Tinggi NTB, Danrem Wira Bhakti NTB, Gubernur NTB, Kapolda NTB yang diwakili oleh Kapolres Lombok Timur, dan Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Provinsi NTB.
Direktur PT. Regen, Gary Agustinus Pandeiroot mengatakan kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang memperlihatkan hasil pertanian organik, namun juga memperkuat sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami percaya kehadiran para pemimpin daerah akan memberikan dukungan moril kepada para petani, serta memperluas jangkauan pemanfaatan metode pertanian organik yang ramah lingkungan,” ungkap Gary.
Acara ini juga menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mendukung ketahanan pangan nasional berbasis pertanian sehat dan berkelanjutan. Selain itu, sekaligus membuka peluang baru dalam sistem produksi pangan di NTB yang diharapkan berdampak pada kemakmuran masyarakat.
BPS Lombok Timur bersama dengan Perusahaan Penggilian Padi UD. Kamala yang di pimpin oleh Andri mengatakan hasil produksi panen hasil penggunaan produk pupuk merk Regen sangat luar biasa. "Saat masih menggunakan pupuk kimia, panen per hektar hanya mencapai 3,8 sampai dengan 4 Ton, dimana hasil saat menggunakan pupuk organik Regen hasil panen mencapai 5,8 – 6 Ton dengan kadar air 20%," kata Andri.
Kadis Pertanian Provinsi NTB, Muhammad Taufik Hidayat mengatakan pemerintah Provinsi NTB mendorong petani untuk beralih ke pertanian berkelanjutan dengan menggunakan metode organik. Menurut dia, hasil demplot di Desa Masbagik Timur ini patut di tiru oleh petani lain dan mendorong PT. Regenerasi Kehidupan Nusantara (RKN) untuk mendemplot lahan Jagung, Tembakau dan Hortikultura lain di wilayah NTB. Pemda NTB berharap dukungan pemerintah pusat agar pertanian berbasis organik mendapat perhatian lebih baik.