Mobil Listrik China Mulai Terbebas dari Jeratan Tarif Tinggi Uni Eropa

3 hours ago 3

JAKARTA-Sejumlah merek mobil listrik China mulai lolos dari tarif tambahan yang sangat tinggi Uni Eropa. Salah satunya adalah Xpeng Motors.

 XpengXpeng G6 dan G9 memasuki tahap produksi di pabrik Magna di Graz. Foto: Xpeng

Produsen mobil China telah resmi meluncurkan lini produksi lokal Eropa pertamanya di fasilitas manufaktur Magna di Graz, Austria. Perusahaan mengonfirmasi pada 15 September bahwa produksi model Xpeng G6 dan G9 telah dimulai, menandai tonggak sejarah dalam strategi ekspansi Eropa.

Pabrik di Graz awalnya akan memproduksi dua model SUV, dengan rencana untuk memperluas produksi ke kendaraan Xpeng lainnya di masa mendatang. Dengan memanfaatkan lini produksi Magna yang telah ada, Xpeng bertujuan untuk mempercepat produksi lokal mobil listrik di Eropa.

Fasilitas Magna di Graz Menurut Carnewschina.com, Senin (15/9/2025), merupakan salah satu pabrik manufaktur kontrak paling terkenal di Eropa. Dioperasikan oleh Magna Steyr, pabrik ini telah memproduksi kendaraan untuk berbagai merek global, termasuk Mercedes-Benz, BMW, Jaguar Land Rover, dan Toyota.

Pabrik ini berspesialisasi dalam produksi fleksibel bervolume rendah hingga menengah dan dikenal karena menangani perakitan multi-model yang kompleks pada jalur produksi bersama, yang memungkinkan produsen mobil yang tidak memiliki pabrik sendiri di Eropa untuk melokalisasi produksi.

Xpeng memasuki pasar Eropa pada tahun 2021, dimulai di Norwegia, dan sejak itu telah berekspansi ke lebih dari 46 negara dan wilayah di seluruh dunia. Antara Januari dan Juli 2025, perusahaan melaporkan penjualan luar negeri sebanyak 18.701 kendaraan, yang menunjukkan peningkatan sebesar 217 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di Eropa saja, lebih dari 8.000 kendaraan Xpeng terdaftar pada paruh pertama tahun ini. G6 menyumbang 67 persen dari penjualan merek tersebut di Eropa, menjadikannya model inti untuk wilayah tersebut. Perusahaan juga berencana untuk memperkenalkan Xpeng P7+ liftback, yang digambarkan sebagai "mobil AI"-nya, kepada pelanggan Eropa dalam waktu dekat.

Selain manufaktur, Xpeng baru-baru ini membuka pusat penelitian dan pengembangan Eropa pertamanya di Munich, Jerman. Fasilitas ini dimaksudkan untuk mendukung kolaborasi teknis dan adaptasi produk untuk pasar lokal.

Bersama dengan kapasitas produksi Magna, Xpeng berharap dapat mengembangkan jajaran produk yang lebih luas, termasuk sedan, SUV menengah, SUV kompak, dan EV berperforma tinggi yang dirancang khusus untuk Eropa.

Seperti diketahui Uni Eropa menerapakan tarif tinggi untuk mobil listrik China yakni gabungan dari tarif bea masut standar 10 persen ditambah tarif anti-subsidi yang bervariasi antara 17 persen (misalnya untuk BYD) hingga 35,3 persen (misalnya untuk SAIC) per Oktober 2024, sehingga totalnya mencapai sekitar 45,3 persen.

Tarif ini diberlakukan karena UE menganggap adanya subsidi yang tidak adil dari pemerintah China yang menyebabkan kerugian ekonomi pada industri otomotif Eropa. Namun bila pabrik China diproduksi di negara Uni Eroga maka mereka akan terbebas dari tambahan tarif tersebut. Dengan memproduksi mobilnya di Eropa mobil Xpeng tidak lagi dikenakan tarif tambahan.

Awal bulan ini, Xpeng memamerkan jajaran produknya di Munich Motor Show 2025, menampilkan P7 baru, G6 dan G9 yang diperbarui, MPV X9, dan P7+. Pameran tersebut juga menampilkan teknologi konsep, termasuk robot humanoid, prototipe mobil terbang, dan platform SEPA.

Ketua dan CEO He Xiaopeng menyatakan bahwa perusahaan sedang membangun ekosistem berbasis AI yang berpusat pada EV pintar, robot humanoid, dan kendaraan terbang, dengan tujuan jangka panjang untuk menjadi produsen mobil global yang berfokus pada AI.

Read Entire Article
Food |