4 Cara Memilih Minyak Goreng yang Berkualitas, Panduan Sehat untuk Dapurmu

Fimela.com, Malang Minyak goreng adalah bahan dasar yang hampir selalu ada di setiap dapur Indonesia. Dari menumis, menggoreng, hingga membuat kue, minyak berperan penting dalam memberi rasa dan tekstur pada makanan. Namun, di balik kelezatan itu, tidak semua minyak memiliki kualitas dan manfaat yang sama bagi tubuh.

Saat ini, rak pasar swalayan dipenuhi berbagai pilihan, dari minyak kelapa sawit, kanola, bunga matahari, hingga minyak zaitun. Masing-masing diklaim sehat dengan keunggulan tersendiri. Di sisi lain, informasi yang beredar sering kali membingungkan, minyak mana yang sebenarnya aman dan baik untuk digunakan setiap hari?

Agar tidak salah pilih, penting untuk memahami jenis lemak di dalam minyak goreng, cara penggunaannya, serta bagaimana memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu.

Tidak semua lemak bersifat buruk. Lemak jenuh (seperti dalam mentega atau lemak hewani) dapat meningkatkan kolesterol jahat, sementara lemak tak jenuh tunggal dan ganda (seperti yang ada pada minyak bunga matahari, kanola, atau zaitun) justru membantu menjaga kesehatan jantung.

Minyak dengan kandungan lemak tak jenuh tinggi lebih disarankan untuk digunakan sehari-hari. Jika biasanya kamu memakai mentega atau margarin, sesekali gantilah dengan minyak nabati agar asupan lemak jenuh tidak berlebihan.

Tidak semua minyak cocok untuk semua jenis masakan. Perhatikan titik asap, yaitu suhu di mana minyak mulai rusak dan menghasilkan senyawa berbahaya.

• Untuk menggoreng dalam minyak banyak (deep frying): Gunakan minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak bunga matahari, kanola, atau kelapa sawit. Minyak ini lebih stabil terhadap panas tinggi.
• Untuk menumis atau memanggang ringan: Minyak zaitun biasa atau minyak jagung bisa menjadi pilihan sehat.
• Untuk dressing salad atau finishing: Gunakan extra virgin olive oil. Jenis ini kaya antioksidan, tetapi tidak cocok untuk menggoreng karena titik asapnya rendah.

Dengan memahami fungsinya, kamu bisa menjaga kualitas makanan sekaligus nutrisi di dalamnya.

Minyak goreng yang berkualitas biasanya jernih, tidak berbau tengik, dan dikemas dalam botol tertutup rapat. Hindari minyak yang terlalu gelap atau berbau aneh karena bisa menandakan proses penyimpanan yang buruk atau minyak yang telah teroksidasi.

Selain itu, pastikan memilih minyak dengan label SNI (Standar Nasional Indonesia) dan tanggal kedaluwarsa yang jelas. Jika memungkinkan, pilih minyak dalam botol kaca atau plastik tebal agar terlindung dari paparan sinar matahari yang dapat menurunkan kualitas minyak.

Kualitas minyak akan menurun setiap kali digunakan. Minyak yang dipakai berulang kali dapat menghasilkan zat berbahaya seperti akrolein, yang berdampak buruk bagi kesehatan jantung dan pencernaan. Gunakan minyak seperlunya, dan bila warnanya sudah menggelap atau berbuih, sebaiknya buang dan ganti yang baru.

Kamu juga dapat menyaring minyak setelah digunakan agar kotoran dari sisa makanan tidak mempercepat proses oksidasi.

Memilih minyak goreng berkualitas tidak perlu rumit. Pahami jenis lemaknya, sesuaikan dengan cara memasak, dan perhatikan kemasan serta kebersihannya. Minyak bunga matahari, kanola, dan zaitun bisa menjadi pilihan sehat tergantung kebutuhanmu.

Yang terpenting, gunakan minyak secukupnya dan jangan memanaskannya terlalu lama. Seimbangkan dengan gaya hidup sehat agar manfaatnya terasa maksimal, bukan malah menimbulkan risiko baru bagi tubuh.