Fimela.com, Jakarta Metode memasak telur dengan cara mengukus sangat populer, tetapi sering kali muncul tantangan ketika telur mengalami pecah atau sulit untuk dikupas. Banyak orang merasa kesulitan dalam menghasilkan telur kukus yang halus dan mudah dikupas, padahal terdapat beberapa trik sederhana yang sering kali dilupakan dan merupakan kunci keberhasilan dalam proses ini.
Masalah seperti cangkang yang retak selama pengukusan atau bagian putih telur yang ikut terkelupas saat dikupas dapat merusak tampilan dan selera hidangan. Namun, jika Anda menerapkan teknik yang benar, Anda dapat menghasilkan telur kukus yang sempurna setiap kali Anda memasaknya.
Dalam artikel ini, akan dibahas lima trik efektif yang dijamin berhasil untuk mengukus telur agar tidak pecah dan mudah dikupas. Setiap langkah, mulai dari persiapan awal hingga proses pendinginan, akan dijelaskan secara rinci untuk membantu Anda mencapai hasil yang optimal. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (13/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Gunakan Telur Suhu Ruangan
Untuk mencegah keretakan pada telur saat dikukus, langkah penting yang harus diambil adalah memastikan telur sudah berada pada suhu ruangan. Telur yang baru diambil dari kulkas biasanya memiliki temperatur yang sangat dingin, dan ketika telur tersebut langsung terkena uap panas dari kukusan, perubahan suhu yang tiba-tiba ini bisa menyebabkan cangkang telur pecah.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengeluarkan telur dari kulkas dan membiarkannya selama 10 hingga 15 menit. Dengan cara ini, suhu telur dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan, sehingga tekanan pada cangkang saat pengukusan dapat berkurang.
Perbedaan suhu yang ekstrem antara telur dingin dan uap panas adalah penyebab utama retaknya cangkang." Dengan membiarkan telur mencapai suhu ruangan, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko cangkang pecah. Selain itu, cara ini juga membantu telur untuk menghadapi panas dengan lebih baik, sehingga terhindar dari guncangan termal yang bisa merusak struktur cangkangnya.
2. Masukkan Telur ke Kukusan yang Sudah Panas
Dalam proses mengukus telur, berbeda dengan teknik merebus yang seringkali dimulai dengan air dingin, sebaiknya telur dimasukkan ke dalam kukusan yang sudah menghasilkan uap panas. Pastikan bahwa air di bagian bawah kukusan telah mendidih dan uap panas sudah memenuhi area kukusan. Metode ini menjamin bahwa telur akan mendapatkan paparan panas yang stabil dan merata sejak awal. Uap panas yang dihasilkan oleh kukusan memberikan panas yang lebih konsisten dibandingkan dengan air mendidih yang bergejolak, sehingga membantu mencegah cangkang telur dari keretakan yang disebabkan oleh perubahan suhu yang mendadak.
Selain itu, sangat penting untuk memastikan bahwa air dalam panci kukusan tidak menyentuh telur secara langsung. Dengan meletakkan telur di atas rak kukusan atau saringan, hanya uap panas yang akan mengenai telur, yang menjamin pematangan yang merata dan mencegah telur menjadi terlalu basah. Dengan cara ini, Anda dapat menghasilkan telur yang sempurna tanpa risiko kerusakan pada cangkangnya. Metode pengukusan ini, jika dilakukan dengan benar, akan menghasilkan telur yang matang dengan tekstur yang ideal dan rasa yang lezat.
3. Gunakan Api Sedang
Untuk mengukus telur dengan baik, penting untuk menggunakan api dalam keadaan sedang agar panas tetap stabil dan telur tidak pecah. Jika api terlalu besar, air akan mendidih dengan cepat dan menghasilkan gelembung yang kuat, yang dapat menyebabkan telur di dalam kukusan saling bertabrakan atau bergoyang.
Guncangan ini dapat menimbulkan retakan pada cangkang telur, yang tentunya akan merusak penampilan dan tekstur telur. Selain itu, api yang terlalu besar dapat membuat telur matang dengan cepat di bagian luar, sementara bagian dalamnya belum sepenuhnya matang. Dengan memilih api sedang, panas akan terdistribusi secara merata dan stabil, sehingga telur dapat matang perlahan dari luar hingga ke dalam. Hasilnya adalah telur kukus yang memiliki putih telur lembut dan matang sempurna tanpa adanya retakan.
4. Pilih Telur yang Sedikit Berumur
Untuk mempermudah proses pengupasan telur setelah dikukus, terdapat trik tertentu yang dapat diterapkan, yaitu dengan memilih telur yang tidak terlalu segar. Telur yang baru saja diambil dari peternakan biasanya memiliki membran dalam yang sangat menempel pada cangkangnya, sehingga membuat proses pengupasan menjadi sulit.
Kondisi ini sering kali mengakibatkan bagian putih telur ikut terkelupas, sehingga permukaan telur tidak terlihat mulus. Di sisi lain, telur yang telah disimpan selama beberapa hari, idealnya antara 5 hingga 7 hari di dalam kulkas, akan lebih mudah untuk dikupas. Selama masa penyimpanan, pH dari putih telur akan mengalami sedikit perubahan, yang menyebabkan terbentuknya ruang kecil antara putih telur dan membran cangkang.
Perubahan kecil ini sangat membantu dalam proses pengupasan, sehingga menghasilkan telur kukus yang tampak mulus dan bersih dari sisa cangkang. Oleh karena itu, memilih telur yang sudah disimpan beberapa waktu dapat menjadi solusi efektif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik saat mengupas telur setelah dikukus.
5. Tambahkan Sedikit Cuka atau Garam ke Air Kukusan
Menambahkan sedikit cuka atau garam ke air kukusan bisa menjadi trik sederhana namun efektif. Kedua bahan ini membantu menguatkan cangkang telur selama proses pengukusan, sehingga kulitnya tidak mudah retak.
Selain itu, cuka juga mempermudah proses pengupasan karena membantu memisahkan lapisan kulit dalam dari telur rebus. Kamu hanya perlu menambahkan sekitar satu sendok teh garam atau cuka ke dalam air kukusan. Hasilnya, telur lebih kuat, tidak mudah pecah, dan lebih gampang dikupas setelah matang.
Setelah telur matang, jangan langsung dikupas. Langkah penting berikutnya adalah merendamnya dalam air es atau air dingin selama 5–10 menit. Proses ini membantu menghentikan pematangan dan membuat kulit telur lebih mudah terlepas.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5151572/original/083866400_1741166153-pot-with-eggs.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4015752/original/063830100_1651925636-morgane-perraud-Jc2JGFFsfNI-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5121380/original/007273800_1738722890-saucepan-with-boiling-eggs.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5121381/original/059238600_1738722896-pot-with-eggs.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126834/original/035879800_1739113142-alexander-grey-iSqO85JNVP8-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395755/original/050246800_1761717485-pexels-yankrukov-4965323__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434370/original/044544100_1764924940-Screen_Shot_2025-12-05_at_15.40.56.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434553/original/080711100_1764932225-ubi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433859/original/052663400_1764905390-nasi_bento.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433726/original/078621900_1764868935-_3__Molly_Tea_Menyajikan_Teh_Beraroma_Bunga_yang_Lembut_dengan_Karakter_Teh_Asia_Timur.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433610/original/052240100_1764853439-christmas-cookies-2975570_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433555/original/055315200_1764849765-banana-flower-174661_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433342/original/095688600_1764842069-bento-7006664_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424168/original/034477100_1764135126-top-view-bowl-with-baby-food.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5084384/original/070103000_1736323647-Depositphotos_54309807_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433012/original/005893400_1764829679-Gemini_Generated_Image_44cr4344cr4344cr.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3454995/original/092947100_1620785512-WhatsApp_Image_2021-05-11_at_18.21.39.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432583/original/040726300_1764816237-WhatsApp_Image_2025-12-03_at_07.57.50.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432179/original/090750400_1764758778-ingkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409200/original/045404000_1762848550-healthy-jaggery-still-life-arrangement.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432027/original/046775500_1764753933-e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3103648/original/016030000_1587014763-chinh-le-duc-fJgWBipIhFg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431620/original/058254400_1764743207-soto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431196/original/088789100_1764730607-nguy-n-hi-p-HgfzxTEvEQQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3577833/original/047654800_1632160150-tommaso-urli-6D9C0lEkYVk-unsplash.jpg)













:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








