7 Tips Menyimpan Kunyit dan Kencur agar Tidak Berjamur di Suhu Ruangan, Bikin Rempah Awet

1 week ago 12

Fimela.com, Jakarta Menyimpan rimpang seperti kunyit dan kencur pada suhu ruangan sering dianggap sebagai hal yang mudah. Namun, kenyataannya banyak orang yang masih melakukan kesalahan, sehingga rempah-rempah ini terpapar kelembapan tinggi akibat sisa tanah atau wadah yang tidak steril. Hal ini menyebabkan jamur dan pembusukan terus berkembang, sehingga bahan tersebut menjadi tidak layak untuk digunakan.

Penyebab utama munculnya jamur biasanya adalah karena rimpang dalam keadaan basah atau tercampur tanah, serta suhu ruangan yang lembap dan wadah yang menahan uap air. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan metode penyimpanan, mulai dari proses pembersihan, pengeringan, hingga pemilihan wadah yang tepat.

Agar kunyit dan kencur dapat bertahan lebih lama dan tetap bisa digunakan, fimela.com telah menyusun 7 tips menyimpan kunyit dan kencur agar terhindar dari jamur di suhu ruangan. Untuk informasi lebih lanjut, simak artikel selengkapnya pada Jumat (21/11).

1. Bersihkan Rimpang Setelah Didapatkan

Segera setelah melakukan panen atau membeli rimpang, penting untuk membersihkannya agar dapat menghilangkan sumber nutrisi bagi jamur. Tanah yang menempel pada rimpang mengandung spora dan kelembapan, sehingga jika dibiarkan, spora tersebut dapat berkembang biak dalam kondisi ruangan yang lembap. Salah satu cara untuk membersihkannya adalah dengan menyikatnya secara lembut menggunakan tangan atau sikat kecil untuk menghilangkan tanah kering. Hindari merendam rimpang, kecuali jika Anda berniat untuk mengeringkannya kembali. Setelah proses pembersihan, pastikan untuk membuang bagian rimpang yang lembek atau berlubang, karena itu menandakan bahwa proses pembusukan telah dimulai.

Menyimpan rimpang yang sudah retak atau terpotong dapat mempercepat kontaminasi pada rimpang lainnya. Oleh karena itu, pembersihan yang dilakukan segera setelah membeli atau memanen dapat mengurangi kemungkinan terjadinya jamur serta memperpanjang masa simpan rimpang pada suhu ruangan.

Pembersihan dapat mencegah jamur

Pembersihan yang efektif dapat mencegah pertumbuhan jamur, karena tanah dapat menahan kelembapan dan menyediakan medium bagi spora jamur untuk bertahan hidup. Dengan menghilangkan tanah, Anda juga mengurangi kelembapan organik yang menjadi makanan bagi jamur. Praktik terbaik yang dapat dilakukan adalah membersihkan rimpang dengan sikat kering atau kain kering, kemudian menyingkirkan rimpang yang menunjukkan tanda-tanda awal pembusukan.

Jika Anda ingin menggunakan air untuk membersihkan, sebaiknya gunakan sedikit air mengalir dan segera keringkan dengan lap bersih di tempat yang teduh. Menjemur rimpang sebentar di tempat yang teduh atau mengangin-anginkannya juga dapat membantu menghilangkan kelembapan pada permukaan. Kunci utama dalam penyimpanan adalah memastikan rimpang tetap kering. Langkah praktis dalam membersihkan rimpang adalah dengan menyikat tanah kering, lalu memotong bagian yang lembek dan mengangin-anginkan selama 10 hingga 20 menit sebelum disimpan.

Untuk alat yang disarankan, gunakan sikat bulu kuda atau sikat gigi bekas untuk membersihkan area yang sempit, dan kain katun bersih untuk mengelap. Tanda-tanda rimpang yang harus dibuang termasuk jika rimpang terasa lunak, berlubang, mengeluarkan bau tajam, atau terdapat bercak berlendir. Segera buang rimpang yang menunjukkan tanda-tanda tersebut agar tidak menular dan menyebabkan kebusukan pada rimpang lainnya.

2. Keringkan Rimpang Sampai Benar-Benar Kering

Menyimpan rimpang dengan permukaan yang masih lembap merupakan penyebab utama munculnya jamur. Oleh karena itu, setelah melakukan pembersihan, penting untuk mengeringkan rimpang secara alami dengan cara diangin-anginkan di tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik, serta menjauhkan dari paparan sinar matahari langsung yang dapat membuat rimpang cepat layu. Proses pengeringan harus dilakukan hingga permukaan rimpang tidak lagi terasa lembap saat disentuh. Untuk kunyit dan kencur yang baru dibersihkan, pengeringan singkat di ruangan yang berudara baik biasanya sudah cukup.

Jika cuaca cenderung lembap, sebaiknya gunakan kipas angin untuk mempercepat proses pengeringan tanpa meningkatkan suhu. Penting untuk memastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk selama proses pengeringan, karena hal ini dapat menahan panas dan kelembapan di antara rimpang.

Dampak kelembapan pada rimpang yang disimpan

Jamur sangat bergantung pada kelembapan untuk berkembang biak, sebab permukaan yang lembap memungkinkan spora menempel dan tumbuh. Oleh karena itu, pastikan untuk mengeringkan rimpang hingga setidaknya permukaannya terasa kering dan tidak ada embun yang tersisa.

Pengeringan yang baik akan memutus siklus kelembapan yang mendukung pertumbuhan jamur. Jika berada di musim hujan atau kelembapan ruangan tinggi, pertimbangkan untuk mengeringkan rimpang lebih lama atau menempatkannya di ruang dengan sirkulasi udara yang lebih baik. Selain itu, penggunaan kain kering untuk mengusap rimpang setelah proses pengeringan angin juga sangat membantu. Dalam langkah pengeringan yang cepat, tata rimpang dalam satu lapis, angin-anginkan selama 20 hingga 60 menit, dan putar agar semua sisi kering, serta cek dengan sentuhan.

Waktu pengeringan yang ideal berkisar antara 20 hingga 60 menit di ruang yang berventilasi baik, dan waktu ini bisa lebih lama jika kondisi lembap. Tanda bahwa rimpang sudah cukup kering adalah ketika permukaannya terasa kering, tidak ada bau apek, dan beratnya terasa normal (tidak basah). Dengan memperhatikan semua langkah ini, Anda dapat mencegah pertumbuhan jamur dan menjaga kualitas rimpang yang disimpan.

3. Pilih Wadah dengan Sirkulasi Udara Terjaga

Wadah yang tertutup rapat dapat menahan uap air yang tersisa, sehingga menciptakan lingkungan mikro yang lembap dan memudahkan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan wadah yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti keranjang bambu, kotak kayu berlubang, atau rak anyaman. Dengan adanya sirkulasi udara yang baik, kelembapan pada rimpang dapat berkurang dan risiko terjadinya kondensasi pun dapat diminimalisir.

Jika Anda ingin menggunakan wadah tertutup demi alasan keamanan, penting untuk memastikan bahwa terdapat lapisan kertas, tisu, atau kain katun yang dapat menyerap sisa kelembapan. Selain itu, jangan lupa untuk membuka wadah tersebut secara berkala agar sirkulasi udara tetap terjaga. Sebaiknya, hindari penggunaan plastik yang tertutup rapat, kecuali jika Anda menambahkan silica gel atau bahan penyerap kelembapan lainnya yang aman.

Kenapa ventilasi penting untuk penyimpanan rimpang

Ventilasi sangat penting dalam penyimpanan rimpang karena peredaran udara membantu mengeluarkan uap yang mungkin masih ada di permukaan rimpang. Hal ini juga mencegah suhu di dalam wadah meningkat, sehingga kondensasi tidak terjadi. Ketika uap terperangkap, titik-titik basah akan muncul di permukaan rimpang dan menjadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur.

Sebagai solusi praktis, Anda bisa memanfaatkan rak terbuka di dapur atau laci yang berlubang. Namun, jika terpaksa harus menutup, gunakan penutup yang berlubang atau kain tipis agar uap tidak terperangkap. Dengan cara ini, Anda dapat menggabungkan aspek estetika dan fungsionalitas dalam penyimpanan rimpang.

Wadah yang ideal untuk penyimpanan rimpang adalah keranjang bambu, kotak kayu berlubang, atau rak anyaman. Jika Anda harus menutup wadah, pastikan untuk melapisinya dengan kertas tisu yang menyerap, dan buka wadah tersebut dua kali sehari untuk menjaga sirkulasi udara. Ingat, hindari penggunaan plastik yang rapat tanpa adanya penyerap kelembapan, karena hal tersebut dapat menyebabkan kelembapan terperangkap dan meningkatkan risiko pertumbuhan jamur yang dapat memicu kebusukan.

4. Jangan Tempatkan Rimpang Dekat Sumber Panas

Penempatan yang tidak tepat dapat mempercepat pertumbuhan jamur. Menyimpan rimpang di dekat kompor akan membuatnya cepat layu, sementara menempatkannya di sudut yang lembap dan minim ventilasi akan memudahkan jamur untuk muncul. Sebaiknya, pilihlah lokasi yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, seperti rak dapur bagian atas yang mendapatkan aliran angin, atau meja yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain itu, penting untuk memperhatikan sirkulasi di sekitar tempat penyimpanan rimpang.

Hindari meletakkan rimpang dekat wastafel, panci cuci, atau area cucian karena tingkat kelembapan yang tinggi. Suhu yang stabil juga sangat membantu, karena perubahan suhu yang drastis, seperti yang terjadi dekat oven, dapat memicu kondensasi pada permukaan rimpang.

Bagaimana memilih tempat yang mengurangi risiko jamur

Untuk mengurangi risiko jamur, carilah tempat yang tidak lembap, tidak panas, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Tempat yang kering dan sedikit teduh dapat menjaga kesegaran rimpang lebih lama tanpa perlu pendinginan.

Prinsipnya adalah menjauhkan rimpang dari sumber uap dan panas, serta mendekatkannya pada aliran udara yang lembut. Jika rumah Anda cenderung lembap, simpan rimpang di rak terbuka yang memiliki aliran angin, atau gunakan ruangan yang lebih kering untuk penyimpanan. Segera pindahkan rimpang jika terjadi perubahan cuaca atau aktivitas yang dapat meningkatkan kelembapan. Lokasi yang paling ideal untuk menyimpan rimpang adalah rak dapur yang tidak dekat dengan kompor atau wastafel, serta meja yang memiliki aliran udara yang baik.

Di sisi lain, lokasi yang sebaiknya dihindari adalah dekat mesin cuci, wastafel, atau sudut yang jarang mendapatkan ventilasi. Untuk penataan yang cepat, susunlah rimpang dalam satu lapis saja dan beri jarak antar rimpang agar udara dapat mengalir dengan baik. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menjaga kualitas rimpang agar tetap baik dan terhindar dari jamur.

5. Pisah Atau Bungkus Rimpang Sesuai Jenisnya dan Jangan Dicampur

Rimpang yang saling menempel dapat menciptakan kantong kelembapan di antara permukaannya, yang sulit untuk mengering, sehingga jamur dapat muncul pada titik-titik kontak tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memisahkan rimpang atau menumpuknya dengan lapisan kertas atau serbet di antara mereka. Dengan menata rimpang secara merata, udara dapat bergerak dengan bebas di sekitar setiap rimpang, sehingga mengurangi kemungkinan terbentuknya titik lembap.

Untuk penyimpanan jangka menengah pada suhu ruangan, bungkus setiap rimpang secara individual menggunakan kertas tisu kering yang dapat menyerap sisa kelembapan dan mengurangi gesekan antara rimpang-rimpang tersebut. Praktik ini juga memudahkan dalam melakukan inspeksi terhadap setiap rimpang dan meminimalkan penyebaran kerusakan jika salah satu rimpang mulai membusuk.

Mengapa menyimpan kunyit dan kencur dalam keadaan terpisah bisa efektif?

Area kontak antara rimpang dapat menahan kelembapan dan sedikit panas yang dapat mempercepat proses pembusukan. Dengan memisahkan rimpang, kita dapat menghilangkan kantong kelembapan tersebut, sehingga setiap rimpang dapat terpapar udara yang segar. Meskipun praktik ini sederhana, namun sangat efektif dalam mencegah munculnya jamur pada tahap awal.

Jika ruang penyimpanan terbatas, susun rimpang dalam lapisan tipis dengan kertas tisu di antara setiap lapisan, atau gunakan rak bertingkat agar setiap rimpang mendapatkan aliran udara yang cukup. Selain itu, penting untuk memeriksa secara berkala dan mengangkat rimpang yang mulai lembek. Cara pemisahan yang praktis adalah dengan menempatkannya dalam satu lapis di rak dengan jarak 1-2 cm antar rimpang, dan melapisi dengan kertas tisu jika menumpuk. Jika diperlukan, bungkus setiap rimpang dengan kertas tisu kering, ikat dengan tali kecil, dan susun dalam posisi terbuka. Keuntungan dari cara ini adalah memudahkan inspeksi, karena bungkus per rimpang memungkinkan kita untuk dengan mudah melihat tanda-tanda busuk dan mengeluarkan rimpang yang mulai rusak.

6. Lakukan Cek Berkala untuk Melihat Pola Penyebaran Jamur

Jamur sering kali mulai dari titik kecil yang sulit untuk dideteksi, kemudian berkembang menjadi lebih luas. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan rutin yang sederhana, seperti memeriksa setiap 2 hingga 3 hari pada minggu pertama penyimpanan, diikuti dengan pemeriksaan mingguan, sangat penting untuk mendeteksi perubahan seperti warna, bau apek, atau peningkatan kelembapan. Jika Anda menemukan rimpang yang terinfeksi, segera keluarkan agar tidak menyebar lebih jauh. Selama pemeriksaan, penting untuk menyentuh, mencium, dan mengamati permukaan rimpang yang disimpan.

Aroma apek, bercak putih atau abu-abu, serta permukaan yang terasa lembek adalah tanda-tanda awal adanya masalah. Selain itu, catat pola kemunculan masalah, misalnya setelah hujan atau saat memasak dalam jumlah besar di dapur, agar Anda dapat menyesuaikan lokasi penyimpanan atau langkah-langkah yang diambil. Untuk mencegah penyebaran jamur, pola pemeriksaan yang efektif sangat diperlukan. Mulailah dengan pemeriksaan intensif pada awal penyimpanan, lalu kurangi frekuensinya jika kondisi sudah stabil.

Pola pemeriksaan yang efektif untuk mencegah penyebaran

Inspeksi cepat selama 1 hingga 2 menit per tumpukan sudah cukup: cukup buka wadah, periksa bagian bawah rimpang, dan cium. Jika Anda menemukan masalah, lakukan tindakan pencegahan seperti yang telah disebutkan sebelumnya: pisahkan dan buang bagian yang rusak, keringkan, dan pindahkan ke wadah atau lokasi baru. Selain itu, pemeriksaan berkala juga membantu Anda mengevaluasi efektivitas metode penyimpanan yang digunakan, misalnya, apakah keranjang bambu lebih baik daripada kotak plastik di rumah Anda. Dengan demikian, Anda dapat menetapkan rutinitas penyimpanan yang paling optimal.

Frekuensi pemeriksaan yang disarankan adalah pada 2 hingga 3 hari pertama, lakukan pemeriksaan setiap 2 hingga 3 hari, dan setelah kondisi stabil, lakukan pemeriksaan mingguan. Selama pemeriksaan, carilah tanda-tanda seperti bau apek, bercak putih atau abu-abu, serta kelembapan atau tekstur lembek. Jika ada jamur yang ditemukan, tindakan yang perlu dilakukan adalah memisahkan, membuang yang rusak, mengeringkan kembali, dan memindahkan ke wadah atau lokasi baru untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

7. Periksa dan Bersihkan Area Penyimpanan Secara Rutin

Pemeriksaan rutin membantu memastikan tidak ada jamur, debu, atau serangga kecil yang menumpuk di area penyimpanan. Bersihkan wadah atau rak setidaknya seminggu sekali. Kebersihan tempat penyimpanan sangat memengaruhi ketahanan rempah.

Jika ditemukan jamur atau kelembapan berlebih, segera ganti wadah atau pindahkan rempah ke tempat yang lebih kering. Jangan biarkan kondisi buruk berlarut-larut karena dapat merusak seluruh stok rempah. Kebersihan area sekitar sama pentingnya dengan kebersihan rempah itu sendiri. Dengan rutin mengecek tempat penyimpanan, kunyit dan kencur Anda dapat bertahan lebih lama, tetap segar, dan bebas jamur meski disimpan di suhu ruangan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Ilustrasi Makan/Photo by Priscilla Du Preez 🇨🇦 on Unsplash

Food12 Rekomendasi Tempat Makan Pecel Lele di Jogja 2025, Santapan Lezat Ramah Kantong

Cari 12 tempat makan pecel lele di Jogja yang menyajikan sambal lezat dan menggugah selera pada tahun 2025.

Ilustrasi oleh Unsplash.

Food8 Cara Menyimpan Sayur yang Sudah Dipotong agar Tetap Segar, Bikin Awet dan Siap Dimasak

Cara menyimpan sayuran yang telah dipotong agar tetap segar, renyah, dan awet tanpa menggunakan bahan pengawet.

Ilustrasi Kebun di Rumah Kecil/Gemini AI

Lifestyle6 Inspirasi Desain Kebun yang Ideal untuk Rumah Kecil, Hemat Tempat dan Mudah Dirawat

Saran kebun ideal untuk rumah kecil yang teratur, menarik secara visual, dan mudah dalam perawatannya sepanjang tahun.

Model Daster Centini dengan Motif Simpel/Gemini AI

Fashion8 Model Daster Centini dengan Motif Simpel, Nyaman dan Elegan Dipakai Sehari-hari

Cari 8 model daster Centini bergaya simpel yang diprediksi tren 2025, nyaman dipakai dan tetap terlihat elegan.

Ilustrasi Model Gaun Bridesmaid Satin/Freepik

Fashion7 Model Baju Bridesmaid Dress Satin, Pancarkan Keanggunan Maksimal Dampingi Pengantin

Berikut adalah beberapa ide gaun satin bridesmaid yang anggun dan serasi untuk menciptakan penampilan yang elegan di acara pernikahan.

Read Entire Article
Food |