Fimela.com, Jakarta Perkembangan dunia kuliner berlangsung dengan sangat cepat, dan gorengan menjadi salah satu jenis makanan yang selalu mampu menarik perhatian masyarakat. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang sudah dikenal luas serta kemudahan dalam mengolahnya menjadi variasi yang lebih modern. Seiring dengan semakin luasnya kebutuhan konsumen dan meningkatnya keragaman selera, muncul ide-ide gorengan kekinian sebagai alternatif bagi mereka yang mencari peluang bisnis dengan modal kecil, tetapi memiliki potensi keuntungan yang besar.
Saat ini, banyak varian gorengan yang dihadirkan dengan inovasi baru, seperti tahu krispy, cireng salju, dan piscok dengan berbagai topping modern. Setiap varian ini menawarkan kombinasi rasa, tekstur, dan penampilan yang menarik, sehingga dapat memicu rasa penasaran pembeli, terutama jika disajikan dengan konsep yang kekinian dan dapat dipromosikan melalui media sosial. Inilah yang menjadikan usaha gorengan tetap relevan dan menarik bagi para pemula maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Artikel ini akan membahas tujuh ide gorengan kekinian yang paling menjanjikan dengan modal kecil, lengkap dengan resep dasar, estimasi biaya produksi, serta strategi pemasaran yang dapat diterapkan secara bertahap. Dengan mengikuti panduan yang komprehensif ini, para pelaku usaha akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara memulai, mengembangkan, dan mempertahankan bisnis gorengan yang kompetitif serta menarik bagi konsumen.
1. Tahu Krispy Berlapis Kering – Tekstur Renyah Jadi Daya Tarik Utama
Tahu krispy kini menjadi salah satu jenis gorengan yang sangat populer di kalangan masyarakat, berkat tekstur renyahnya yang luar biasa dan aroma yang menggugah selera. Penggunaan teknik penggorengan dengan adonan basah dan tepung kering menciptakan lapisan keriting yang khas, meningkatkan daya tarik visual dan cita rasa dari camilan ini. Inovasi dalam penyajian ini telah mengubah tahu biasa menjadi camilan modern yang mudah dipasarkan di berbagai kalangan.
Proses pembuatannya dimulai dengan memotong tahu menjadi kotak, kemudian mencelupkannya ke dalam campuran adonan yang terdiri dari tepung terigu, maizena, dan bahan pengembang yang sudah dibumbui. Setelah itu, tahu digoreng hingga mengembang, dengan tambahan cipratan adonan basah ke dalam minyak untuk mempertebal lapisan keriting. Metode ini menghasilkan tahu krispy yang memiliki kerenyahan yang tahan lama, sehingga sangat cocok untuk dijual di tempat-tempat ramai seperti sekolah, kampus, dan pasar malam.
Modal awal untuk memulai usaha tahu krispy ini tergolong rendah, karena bahan-bahannya mudah didapat dan tidak mahal. Selain itu, strategi penjualan dapat diperkuat dengan menawarkan berbagai varian rasa, seperti pedas, keju, BBQ, atau balado, serta mengemas produk dalam wadah yang modern agar lebih mudah dipromosikan di media sosial. Dengan menjaga konsistensi rasa dan penampilan yang menarik, tahu krispy menjadi salah satu ide usaha yang cepat diterima oleh konsumen.
2. Jamur Krispy – Alternatif Gorengan Kekinian Favorit Pencinta Sayur
Jamur krispy kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena menyajikan alternatif camilan yang renyah dan lebih ringan, ideal untuk mereka yang mencari makanan berbahan dasar sayur. Tekstur lembut jamur tiram memudahkan bumbu meresap, sedangkan lapisan tepung kering menciptakan sensasi kriuk yang disukai oleh berbagai kalangan, dari anak muda hingga keluarga.
Proses pembuatan jamur krispy terbilang sederhana, dimulai dengan mencuci jamur, meniriskannya, lalu melapisi dengan adonan basah dan tepung bumbu kering sebelum menggorengnya dalam minyak panas. Kombinasi cara ini menghasilkan jamur krispy yang renyah di luar dan tetap juicy di dalam, sehingga memberikan pengalaman rasa yang membuat konsumen terus ingin membeli. Kombinasi ini menghasilkan jamur krispy yang renyah di luar namun tetap juicy di dalam.
Variasi bumbu seperti bawang putih, lada hitam, atau keju bubuk dapat meningkatkan daya tarik produk ini. Dari segi biaya, jamur tiram termasuk bahan yang relatif terjangkau jika dibeli dalam jumlah besar. Untuk meningkatkan penjualan, pelaku usaha dapat menargetkan konsumen vegetarian atau mereka yang mencari camilan dengan kandungan minyak rendah. Selain itu, penjualan dapat didorong melalui video ASMR "kriuk" yang sedang populer dan sering menarik perhatian di berbagai platform digital.
3. Cireng Salju – Camilan Aci Bertekstur Lembut dan Renyah
Cireng salju dikenal karena bentuknya yang mengembang serta tekstur luar yang sangat renyah, sementara bagian dalamnya tetap lembut. Keunikan ini menjadikannya semakin populer seiring dengan tren camilan yang berbahan dasar aci. Varian salju ini mendapatkan namanya dari lapisan putih yang renyah di permukaan, yang merupakan hasil dari balutan tepung tapioka. Proses pembuatan cireng salju dimulai dengan mencampurkan tepung aci, tepung terigu, air hangat, dan bumbu penyedap hingga membentuk adonan yang merata.
Setelah adonan dibentuk menjadi bulat atau pipih, cireng kemudian digoreng dan dilapisi dengan tepung tapioka kering di tahap akhir untuk menciptakan efek "salju". Teknik ini membuat tampilan cireng menjadi unik dan berbeda dari cireng yang biasa kita temui. Dari segi biaya, pembuatan cireng salju tergolong ekonomis karena bahan-bahannya cukup sederhana dan mudah didapat. Untuk meningkatkan daya tarik penjualannya, bisa disediakan saus pendamping seperti sambal rujak atau saus pedas manis yang dapat menambah cita rasa.
Cireng salju sangat mudah dijual, baik di gerobak kecil maupun di toko jajanan modern, dan sangat cocok dipromosikan dengan foto close-up yang menampilkan tekstur saljunya yang menggoda. Dengan strategi pemasaran yang tepat, cireng salju dapat menarik perhatian banyak orang dan menjadi pilihan camilan favorit. Cireng salju mudah dijual di gerobak kecil hingga toko jajanan modern dan cocok dipromosikan melalui foto close-up tekstur saljunya.
4. Tahu Bulat – Daya Tarik dari Konsep Digoreng Dadakan
Tahu bulat menawarkan pendekatan penjualan yang khas, yaitu digoreng secara langsung sehingga pelanggan selalu mendapatkan produk yang segar dan renyah. Inovasi ini menjadi salah satu alasan mengapa tahu bulat tetap populer sebagai camilan kekinian yang mudah dijual, terutama dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Proses pembuatan tahu bulat dimulai dengan tahu putih yang dibentuk bulat, kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung encer sebelum digoreng dalam minyak panas. Teknik penggorengan yang tepat sangat penting agar tahu bulat dapat mengembang dengan baik dan memiliki tekstur renyah di bagian luar. Dengan metode yang sederhana ini, para pelaku usaha baru pun bisa menghasilkan produk berkualitas yang konsisten.
Modal awal untuk usaha tahu bulat terbilang rendah karena bahan-bahannya mudah ditemukan dan peralatan yang dibutuhkan juga sederhana. Dari segi pemasaran, strategi berpindah lokasi menggunakan kendaraan kecil atau gerobak dapat meningkatkan visibilitas produk. Selain itu, variasi rasa seperti pedas, balado, atau jagung manis juga dapat menarik perhatian pelanggan muda dan menambah daya tarik produk.
5. Corndog – Camilan Modern dengan Ragam Varian Rasa
Jualan gorengan kekinian seperti corndog bisa menjadi peluang bisnis yang menarik, apalagi dengan modal kecil. Corndog, yang merupakan sosis yang dibalut adonan tepung lalu digoreng, semakin populer karena rasanya yang lezat dan cara penyajiannya yang unik. Dengan sedikit kreativitas, kamu bisa menciptakan variasi corndog yang berbeda dan menarik pelanggan.
Untuk membuat corndog kekinian, bahan yang dibutuhkan antara lain sosis (sapi, ayam, atau bahkan sosis keju) sebagai bahan utama. Pilih sosis yang berkualitas dan disukai banyak orang. Adonan tepungnya terdiri dari 250 gram tepung terigu, 1 sendok teh baking powder, 1 sendok teh gula, setengah sendok teh garam, 1 butir telur, 200 ml susu cair (atau air jika ingin adonan lebih ringan), dan 1 sendok makan minyak goreng. Untuk topping dan saus, siapkan mayonnaise, saus sambal atau saus tomat, serta beberapa pilihan topping seperti keju parut, kacang tanah cincang, atau taburan cabai bubuk untuk variasi rasa.
Cara membuatnya dimulai dengan mempersiapkan sosis, potong sesuai ukuran yang diinginkan, dan tusukkan pada tusuk sate atau stik kayu panjang. Selanjutnya, buat adonan dengan mencampurkan tepung terigu, baking powder, gula, dan garam dalam wadah besar. Setelah itu, tambahkan telur, susu cair (atau air), dan minyak goreng, aduk hingga adonan tercampur rata dan tidak bergerindil. Celupkan sosis yang sudah ditusuk ke dalam adonan tepung hingga terbalut rata. Panaskan minyak dalam wajan dan goreng sosis yang sudah dibalut adonan tepung hingga warnanya keemasan dan teksturnya renyah. Setelah digoreng, sajikan corndog dengan saus sambal atau mayones, dan taburi dengan topping pilihan.
Untuk menghitung keuntungan dari jualan corndog, pertama-tama tentukan harga pokok produksi (HPP). Untuk 10 corndog, total bahan-bahan seperti sosis, tepung, susu, telur, dan minyak adalah Rp 32.500, yang berarti HPP per corndog adalah Rp 3.250. Tambahkan biaya lain-lain seperti gas dan kemasan (Rp 700), sehingga total HPP per corndog menjadi Rp 3.950. Harga jual corndog berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 15.000, tergantung varian. Jika dijual seharga Rp 8.000, keuntungan per corndog adalah Rp 4.050.
Untuk strategi penjualan, pilih lokasi yang ramai seperti dekat sekolah atau pusat perbelanjaan. Gunakan media sosial seperti Instagram untuk pemasaran dengan foto menarik dan hashtag populer. Tawarkan promo menarik seperti "Buy 2 Get 1 Free" atau diskon pembelian lebih dari 1. Kolaborasi dengan influencer dan pastikan pelayanan ramah dan cepat. Ikut serta dalam event kuliner juga bisa membantu memperkenalkan produk ke audiens baru.
6. Cimol Isi Lumer – Perpaduan Aci dan Isian Keju yang Menarik Konsumen Muda
Cimol isi lumer merupakan kombinasi antara adonan aci dan isian modern seperti keju mozzarella, sosis, atau daging cincang. Inovasi ini menjadikan cimol tradisional semakin populer, terutama di kalangan anak muda yang menikmati sensasi keju yang meleleh di dalamnya.
Proses pembuatan cimol isi dimulai dengan mencampurkan tepung tapioka, bumbu, dan air hangat hingga membentuk adonan yang halus. Selanjutnya, sebagian dari adonan tersebut diisi dengan keju atau potongan sosis, kemudian digulung menjadi bentuk bulat sebelum digoreng. Metode yang digunakan untuk memasukkan isian dengan rapi sangat penting agar isian tidak bocor saat proses penggorengan dan tetap meleleh saat disantap.
Dari segi biaya, bahan dasar aci tergolong murah, meskipun penambahan keju sedikit meningkatkan total biaya. Namun, peningkatan biaya ini sebanding dengan harga jual yang lebih tinggi yang dapat diperoleh. Strategi pemasaran yang efektif dapat dilakukan dengan memanfaatkan konten visual yang menunjukkan efek lelehan isian, karena jenis konten tersebut sering viral dan mampu menarik pelanggan baru.
7. Piscok Kekinian – Pisang Manis dengan Variasi Topping Modern
Piscok modern kini menggunakan pisang lokal yang dibalut dengan kulit lumpia, diisi dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, atau selai unik seperti matcha, berry, dan caramel. Varian topping inilah yang menjadikan piscok klasik tampil lebih kekinian dan relevan bagi generasi muda.
Proses pembuatan piscok ini dimulai dengan memipihkan pisang, kemudian mengisinya dengan topping pilihan, dan menggulungnya dalam kulit lumpia sebelum digoreng hingga warnanya kecokelatan. Kombinasi antara kulit yang renyah dan pisang manis yang lembut, serta topping yang meleleh, menghasilkan cita rasa yang disukai banyak orang dan cocok untuk beragam selera.
Biaya produksi piscok ini cukup terjangkau karena bahan-bahan seperti pisang dan kulit lumpia mudah ditemukan. Untuk meningkatkan profitabilitas, pelaku usaha dapat menawarkan kemasan khusus yang menarik serta varian topping terbatas yang hanya tersedia pada waktu tertentu. Dengan cara ini, mereka bisa menciptakan rasa penasaran di kalangan pembeli, sehingga meningkatkan penjualan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5004033/original/075991200_1731490086-WhatsApp_Image_2024-11-13_at_16.26.43_d7ff263e.jpg)

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5414085/original/006478800_1763262436-cireng.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2227923/original/020259600_1527241879-resep-tahu-bulat-rasa-jagung-manis.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5349456/original/046420800_1757922364-high-angle-delicious-corn-dogs-sauce.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4837200/original/015397200_1716184600-IMG_2529.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433726/original/078621900_1764868935-_3__Molly_Tea_Menyajikan_Teh_Beraroma_Bunga_yang_Lembut_dengan_Karakter_Teh_Asia_Timur.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433610/original/052240100_1764853439-christmas-cookies-2975570_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433555/original/055315200_1764849765-banana-flower-174661_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433342/original/095688600_1764842069-bento-7006664_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424168/original/034477100_1764135126-top-view-bowl-with-baby-food.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5084384/original/070103000_1736323647-Depositphotos_54309807_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433012/original/005893400_1764829679-Gemini_Generated_Image_44cr4344cr4344cr.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3454995/original/092947100_1620785512-WhatsApp_Image_2021-05-11_at_18.21.39.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432583/original/040726300_1764816237-WhatsApp_Image_2025-12-03_at_07.57.50.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432179/original/090750400_1764758778-ingkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409200/original/045404000_1762848550-healthy-jaggery-still-life-arrangement.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432027/original/046775500_1764753933-e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3103648/original/016030000_1587014763-chinh-le-duc-fJgWBipIhFg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431620/original/058254400_1764743207-soto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431196/original/088789100_1764730607-nguy-n-hi-p-HgfzxTEvEQQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3577833/original/047654800_1632160150-tommaso-urli-6D9C0lEkYVk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3895302/original/059772700_1641369928-shutterstock_1209024541.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430710/original/027548800_1764670838-Gemini_Generated_Image_g1zyj7g1zyj7g1zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4057495/original/022434300_1655626088-nasi_krawu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427396/original/044109800_1764385596-301b5cfb-aa90-4aa9-90cf-010c50b6899c.png)













:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








