8 Cara Plating Makanan Tradisional Supaya Autentik tapi Instagramable

3 weeks ago 15

Fimela.com, Jakarta Menata makanan tradisional agar terlihat menarik di Instagram merupakan kunci untuk mempresentasikan hidangan khas Indonesia dengan cara yang menawan tanpa mengorbankan rasa aslinya. Di zaman media sosial saat ini, penampilan visual yang menarik dapat meningkatkan daya tarik kuliner, sehingga hidangan sederhana seperti nasi uduk, gudeg, atau sate tampak lebih mewah dan modern.

Penerapan teknik plating yang tepat tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara warna, rasa, dan tekstur. Dengan sentuhan kreativitas yang tetap menghormati elemen tradisional, makanan Indonesia dapat tampil dengan elegan dan siap menjadi pusat perhatian di platform media sosial. Berikut ini adalah beberapa metode plating yang sederhana agar sajian tradisional bisa terlihat lebih menggugah selera dan layak untuk diunggah di Instagram.

1. Gunakan Piring dan Alas Bernuansa Alami

Piring dengan warna netral seperti putih, hitam, atau tanah liat mampu mempertegas warna alami dari hidangan tradisional. Dengan menggunakan warna-warna tersebut, makanan akan tampak lebih menonjol tanpa terkesan berlebihan.

Selain itu, kamu dapat memanfaatkan daun pisang, daun jati, atau wadah dari bambu sebagai alas, yang akan menambah kesan otentik pada penyajian. Sentuhan alami ini tidak hanya menciptakan suasana yang tradisional dan hangat, tetapi juga menggugah selera para penikmatnya.

Konsep penyajian ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Dengan memberikan sentuhan lokal yang kental, pilihan ini sangat cocok untuk konten Instagram yang bertema heritage.

2. Susun dengan Konsep Layering dan Fokus pada Titik Utama

Teknik layering adalah cara menyusun makanan dengan mengatur lapisan dari yang paling bawah hingga yang paling mencolok, sehingga hasilnya terlihat seimbang dan menarik. Sebagai contoh, nasi dapat dijadikan sebagai lapisan dasar, kemudian di atasnya ditambahkan lauk, dan diakhiri dengan garnish yang diletakkan di bagian paling atas.

Dalam proses plating, perhatian utama sebaiknya diberikan pada lauk atau elemen khas dari hidangan tersebut, seperti "rendang pada nasi padang" atau "sambal pada pecel." Hal ini berfungsi untuk menarik perhatian penonton langsung ke bagian yang paling menggugah selera.

Dengan pengaturan komposisi yang tepat, makanan tradisional dapat disajikan dengan tampilan yang rapi dan artistik, tanpa mengorbankan cita rasa aslinya.

3. Gunakan Garnish yang Relevan dan Berwarna Kontras

Hiasan atau garnish pada makanan tidak hanya berfungsi sebagai pemanis, tetapi juga memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan visual. Menggunakan bahan alami seperti cabai merah, daun kemangi, atau irisan jeruk limau dapat menjaga keselarasan dengan cita rasa khas nusantara.

Kombinasi warna yang kontras, seperti hijau, merah, dan kuning, akan membuat tampilan makanan terlihat lebih menarik di depan kamera. Namun, penting untuk menghindari penggunaan garnish yang tidak sesuai dengan cita rasa tradisional agar penyajian tetap terasa autentik.

Selain untuk memperindah, pemilihan garnish yang tepat juga dapat meningkatkan aroma serta memberikan sensasi kesegaran pada hidangan. Dalam hal ini, garnish yang tepat juga bisa menambah aroma dan sensasi segar pada hidangan, sehingga dapat meningkatkan pengalaman makan secara keseluruhan.

4. Jaga Proporsi dan Keseimbangan Visual di Piring

Untuk menciptakan plating yang menarik, penting untuk mencapai keseimbangan antara area kosong dan hidangan yang disajikan. Menghindari pengisian penuh pada permukaan piring sangatlah penting, karena ruang kosong berfungsi untuk menonjolkan bentuk serta warna dari makanan.

Proporsi yang baik biasanya menempatkan makanan utama di bagian tengah atau sedikit ke samping, dengan pelengkap di sekelilingnya. Dengan cara ini, tampilan hidangan akan terlihat dinamis namun tetap harmonis saat dilihat dari atas.

Selain itu, penataan yang rapi dan seimbang tidak hanya memberikan kesan profesional, tetapi juga membuat foto makanan terlihat lebih bersih dan menggugah selera.

5. Gunakan Elemen Tradisional Sebagai Dekorasi Pendukung

Selain hidangan, elemen tambahan seperti anyaman bambu, kain batik, dan gerabah dapat memperkuat suasana tradisional yang ingin ditampilkan. Elemen-elemen tersebut berfungsi sebagai latar belakang atau properti dalam pengambilan foto, sehingga nuansa budaya lokal tetap terasa kental.

Contohnya, menyajikan klepon di atas tampah kecil yang dilapisi daun pisang akan memberikan kesan klasik yang tetap terlihat elegan. Sentuhan ini membuat foto makanan tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga memiliki cerita yang mendalam serta nilai budaya yang signifikan.

6. Pahami Pencahayaan dan Angle Foto Makanan

Keindahan plating makanan tidak akan tercapai sepenuhnya tanpa dukungan pencahayaan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan cahaya alami yang masuk melalui jendela atau menggunakan lampu dengan warna putih netral agar warna asli makanan tetap terjaga.

Pengambilan gambar dari sudut atas (flat lay) sering kali dipilih untuk menampilkan keseluruhan komposisi makanan tradisional. Namun, untuk hidangan yang lebih tinggi seperti tumpeng mini, sudut 45 derajat dapat digunakan untuk menonjolkan tekstur serta bentuknya dengan lebih baik.

Selain itu, melakukan eksperimen dengan pencahayaan yang lembut dan bayangan yang halus dapat memberikan kesan hidup pada foto. Dengan cara ini, hasil jepretan akan terlihat lebih profesional dan menarik perhatian.

7. Gunakan Saus atau Kuah Sebagai Sentuhan Akhir Artistik

Saus atau kuah dapat dimanfaatkan untuk menambah elemen artistik dalam penyajian makanan. Contohnya, Anda bisa menuangkan sedikit santan kental di tepi gudeg atau menempatkan sambal di sudut piring sehingga terlihat mengalir dengan cara yang alami.

Pola tetesan atau sapuan kuah ini akan memberikan dinamika visual yang menarik tanpa membuat piring terlihat berantakan. Dengan cara ini, Anda akan menciptakan kesan "organik" yang sangat sesuai dengan hidangan tradisional.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan elemen dekoratif ini harus dilakukan dengan bijak. Terlalu banyak hiasan dapat mengganggu keindahan plating dan mengurangi fungsionalitas saat menyantap makanan.

8. Sajikan dalam Porsi Kecil untuk Tampilan Modern

Ukuran porsi yang kecil atau dalam bentuk bite size dapat memberikan sentuhan modern dan elegan pada makanan tradisional. Sebagai contoh, menyajikan lemper dalam potongan mini atau nasi liwet dalam mangkuk kecil dapat menciptakan tampilan yang menarik.

Penyajian dengan cara ini tidak hanya lebih mudah untuk difoto, tetapi juga memberikan kesan eksklusif layaknya hidangan di restoran. Dengan demikian, konsumen akan lebih tertarik untuk mencoba berbagai menu dalam satu sajian.

Teknik penyajian porsi kecil ini sangat cocok diterapkan pada berbagai acara, layanan katering, atau bahkan untuk penjualan online yang ingin menampilkan kesan premium di media sosial.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Read Entire Article
Food |