Azab Menimpa Madyan, Kaum Nabi Syuaib

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengutus Syuaib AS kepada kaum Madyan yang menetap di Ma’an, kini daerah dekat perbatasan Suriah.

Alquran al-Karim menyebut nama Nabi Syuaib sebanyak 10 kali. Kisahnya dapat dilihat pada surah al-A‘raf ayat 85–93; Hud ayat 84–95; al-Hijr ayat 78–79; asy-Syu‘ara’ ayat 176–191; dan al-‘Ankabut ayat 36–37.

Bukannya taat, kaum Madyan pada umumnya justru menolak dakwah Nabi Syuaib. Mereka pun menemui akhir yang nahas, yakni ditimpa azab dari Allah Ta’ala.

Mayoritas warga Madyan berprofesi sebagai pedagang. Namun, mereka terkenal korup dalam menjalankan praktik perdagangan.

Dengan curang, mereka menyiasati timbangan. Dalam membeli, orang-orang ini menggunakan neraca yang besar.

Sebaliknya, saat menjual, kaum Nabi Syuaib tersebut memakai alat ukur yang kecil. Jadilah kemakmuran semakin meroket, tetapi hanya menyasar segelintir.

Yang kaya kian kaya, sedangkan yang miskin makin melarat.

Dalam kondisi demikian, Nabi Syuaib AS mem­peringat­kan kaumnya agar meninggalkan perbuatan yang curang itu. Ia juga mengingatkan agar mereka sadar, kembali kepada jalan yang benar, serta hanya menyembah kepada Allah SWT.

“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Ia berkata, ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.

Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah­ kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat­ kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagi­mu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman’” (QS al-A‘raf: 85).

Turunnya azab

Walaupun sudah diperingatkan berkali-kali untuk tidak melakukan perbuatan menipu dan kecurangan dalam perdagangan, kaum Madyan tetap pada pendiriannya.

Karena itulah, Allah SWT kemudian menurunkan azab kepada umat yang membangkang ini melalui sebuah gempa dan hawa panas. Itu ditambah pula dengan suara dentuman yang dahsyat menggelegar. Maka mereka jatuh bergelimpangan, lalu mati di dalam rumahnya masing-masing.

Itulah azab bagi orang-orang yang senantiasa melakukan kecurangan dalam perdagangan. Kelihaian yang dilakukan kaum Madyan ini, menurut beberapa ahli tafsir, tidak hanya mengurangi takaran atau timbangan saja.

Read Entire Article
Food |