BKKBN Jabar Targetkan Penurunan Stunting 14 Persen di 2025

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok ibu hamil, menyusui, dan balita (3B) di Provinsi Jawa Barat mulai berbuah hasil. Dalam tiga bulan terakhir, angka risiko stunting di wilayah Bandung Raya saja turun hingga tiga persen.

Program ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menurunkan prevalensi stunting yang masih tinggi di sejumlah daerah. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dr. Dadi Ahmad Roswandi, S.Si., M.Si., di sela-sela acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Kantor Berita Antara di Hotel Oakwood, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (4/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Menurut Dadi, MBG kelompok 3B telah mendorong penurunan angka stunting secara agresif. Keberhasilan ini, sambung dia, tidak terlepas dari pelaksanaan program yang tepat sasaran dan menyentuh langsung kelompok rentan.

“Hasilnya lumayan, dalam waktu kurang dari tiga bulan terjadi penurunan tiga persen angka risiko stunting di Bandung Raya, khusus untuk penerima MBG,” ujar Dadi. Sementara khusus di Kabupaten Bandung Barat (KBB), lanjut dia, menjadi fokus utama karena di wilayah tersebut tercatat angka stuntingnya tertinggi di Jawa Barat, yakni mencapai 30 persen.

Kondisi ini diperburuk dengan kepadatan penduduk, kawasan kumuh, dan tingginya arus migrasi di KBB. Dijelaskan Dadi, KBB tergolong unik karena banyak masyarakat yang belum berpindah administrasi kependudukannya.

Akibatnya, tutur Dadi, mereka sulit mendapatkan layanan kesehatan di tempat tinggalnya yang sekarang. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga untuk segera mengurus administrasi kependudukannya.

Masih dikatakan Dadi, terkait penyuluh KB yang diperankan sebagai penyalur paket MBG, sengaja dilibatkan juga dalam mengedukasi gizi seimbang dan sanitasi lingkungan. Pendekatan ini diyakini menjadi kunci utama keberhasilan program MBG.

“Mereka mengajarkan konsep Piring Gizi Seimbang, pentingnya air bersih, serta pola asuh anak yang benar. Ini yang membuat dampaknya lebih luas,’’ tambahnya. Dadi menjelaskan, BKKBN Jabar menargetkan angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen pada akhir tahun ini.

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya memperkuat kolaborasi dengan berbagai unsur melalui pendekatan pentahelix, yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Kata Dadi, BKKBN Jabar juga menggandeng lembaga swadaya masyarakat untuk menjangkau daerah-daerah kumuh dan kantong migran.

‘’Penanganan stunting memang tidak bisa sendiri, harus bergotong royong,” tutur Dadi. Ke depan, BKKBN Jabar akan memperluas cakupan MBG kelompok 3B ke kabupaten dan kota lain yang memiliki prevalensi stunting tinggi.

Dadi berharap, langkah ini dapat mempercepat terwujudnya Jawa Barat bebas stunting, sejalan dengan misi nasional menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen.

Pada kesempatan terpisah, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku akan secara optimal mengawal program MBG. Pihaknya akan mengorkrestasi kabupaten dan kota dalam merealisasikan program MBG.

Menurut dia, MBG merupakan program nasional yang ditujukan untuk menekan angka stunting. Program tersebut, sambung Dedi, merupakan salah satu untuk menopang terwujudnya Indonesia Emas 2045.  

Read Entire Article
Food |