Penumpang memasuki ruang dalam bus Transjabodetabek saat berhenti di halte bus, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/9).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana menambah empat rute layanan Transjabodetabek. Empat rute yang masih dalam tahap uji coba itu direncanakan dapat beroperasi dalam waktu dekat.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Jakarta. Apalagi, ketika rute baru itu melayani kawasan permukiman.
"Rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum," kata dia, Kamis (3/4/2025).
Ia menjelaskan, mengacu pada data dari Badan Pengelola Tapera pada 2023, terdapat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Berbagai perumahan itu terdiri dari 158 perumahan kelas atas, 268 perumahan kelas menengah, dan 1.584 perumahan kelas bawah. Dari data itu, terdapat 1.824 perumahan yang harus dilayani angkutan umum di wilayah Bodetabek.
Menurut Djoko, beban masyarakat saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi.
"Sebelum era 1990-an, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan diimbangi ada layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. Namun, saat ini, layanan angkutan kota ke permukiman itu kian terkikis, bahkan sudah banyak yang hilang," kata dia.