Dosen UPR Kembangkan Jajanan Lokal untuk Cegah Stunting di Kalteng

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Program pengabdian masyarakat dari Tim dosen Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menyasar pencegahan stunting di provinsi berjuluk Bumi Tanjung Bungai. Yakni berupa pengembangan kewirausahaan lewat jajanan lokal.

Ketua pelaksana kegiatan, Efriyana Oksal mengatakan, program pengabdian masyarakat dari UPR kali ini bekerja sama dengan mitra Posyandu Habaring Hurung.

Menurutnya, program ini tak hanya fokus pada aspek gizi, juga pemberdayaan ekonomi keluarga. Para kader Posyandu akan mengikuti pelatihan pembuatan jajanan bergizi berbasis bahan lokal, salah satunya terong asam yang melimpah di Kalteng.

‘’Terong asam diketahui mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan, serta berpotensi diolah menjadi produk pangan bernilai gizi dalam upaya mencegah stunting pada anak,’’ ungkapnya dalam rilis kepada Republika, Jumat (19/9/2025)

Melalui pemanfaatan bahan pangan lokal seperti terong asam, lanjut Oksal, pihaknya ingin menghadirkan inovasi jajanan yang sehat sekaligus bernilai jual. Harapannya, kader Posyandu bisa menjadi pelopor dalam penyediaan pangan bergizi dan berwirausaha di lingkungannya.

‘’Kita berharap masyarakat semakin mampu memanfaatkan potensi sumber daya lokal, khususnya pangan khas Kalimantan Tengah, untuk mendukung pencegahan stunting sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga,’’ harap Oksal.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai UPR melalui skema Pengabdian Program Dosen Pendamping Wirausaha Masyarakat (PDPWM) 2025 ini diketuai Efriyana Oksal, M.Si (Dosen Biokimia). Kemudian anggotanya terdiri atas Dr Abdul Hadjranul Fatah, M.Si. (dosen Pendidikan Kimia), Miranti Maya Sylvani, S.Si., M.Si. (dosen Kimia Anorganik), serta melibatkan mahasiswa Azmi Malya Zaki dan Alvin Sienna Atviaputra dari Program Studi Kimia FMIPA UPR.

Ketua Posyandu Habaring Hurung, Rusali, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan dari kampus UPR.

“Kami sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan. Kegiatan ini menambah pengetahuan bagi para ibu untuk membuat olahan jajanan bernilai gizi, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi keluarga,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui penanggulangan maslaah stunting menjadi salah satu program prioritas nasional termasuk bagi Pemerintah Provinsi Kalteng. Stunting merupakan ancaman serius bagi kualitas SDM di masa depan.

Dalam satu kesempatan, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H Edy Pratowo mengungkapkan, berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting Kalimantan Tengah pada 2024 sebesar 22,1 persen, turun dari 23,5 persen pada tahun 2023. Ditargetkan pada 2025 angka stunting dapat turun menjadi 20,6 persen. 

Read Entire Article
Food |