Kolaborasi DKI, ENTREV, dan ITDP Wujudkan Jakarta Ramah Kendaraan Listrik

4 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng ENTREV dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk mempercepat pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Kolaborasi ini diarahkan untuk menyusun peta jalan pembangunan infrastruktur pengisian daya KBLBB di wilayah DKI Jakarta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Syaripudin, menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mendorong transisi energi melalui pengembangan ekosistem KBLBB sesuai arahan pemerintah pusat. Forum kolaboratif yang digelar bersama ENTREV dan ITDP diharapkan mampu memacu pertumbuhan infrastruktur pendukung KBLBB sejalan dengan peningkatan populasi kendaraan listrik di Ibu Kota.

“Melalui forum ini, kita fokus membangun ekosistem yang lebih baik. Kita kupas tuntas berbagai aspek, mulai dari tantangan teknis seperti instalasi dan pemerataan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga perencanaan tata ruang yang terintegrasi dengan kawasan Transit-Oriented Development (TOD),” ujar Syaripudin dalam Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan Infrastruktur Pengisian Listrik KBLBB Provinsi DKI Jakarta, Selasa (17/9).

National Project Manager ENTREV, Nasrullah Salim, menegaskan bahwa Provinsi DKI Jakarta menjadi garda depan percepatan adopsi KBLBB di Indonesia. Dalam konteks ini, pengembangan SPKLU dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) menjadi faktor kunci keberhasilan ekosistem KBLBB.

“Untuk mendorong program percepatan KBLBB di DKI Jakarta, kita perlu memperkuat salah satu infrastruktur pendukung utamanya yaitu charging station. Upaya ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, swasta hingga komunitas,” tutur Nasrullah yang akrab disapa Eriell Salim itu.

Ia menambahkan, keberadaan peta jalan akan memberikan arah yang jelas serta tahapan realistis pengembangan infrastruktur pengisian daya KBLBB. “Peta jalan ini diharapkan mampu mendorong integrasi antara kebijakan, regulasi, dan investasi. Hal ini juga penting sebagai acuan perencanaan lintas sektor,” jelasnya.

Senior Transport and Engineering Associate ITDP, Ciptaghani Antasaputra, mengungkapkan bahwa jumlah KBLBB roda empat di DKI Jakarta mencapai 77.454 unit dan KBLBB roda dua 103.157 unit (Korlantas Polri, Agustus 2025). Angka ini diperkirakan terus meningkat seiring meningkatnya minat masyarakat pada kendaraan listrik.

Menurutnya, kondisi tersebut otomatis akan mendorong peningkatan kebutuhan layanan SPKLU maupun SPBKLU di seluruh wilayah DKI Jakarta. “Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Tahun 2023–2050 DKI Jakarta menargetkan jumlah SPKLU bisa menyentuh angka 35.191 unit dan SPBKLU sebanyak 10.889 unit pada 2030 untuk mengakomodasi proyeksi pertumbuhan KBLBB,” jelas Antasaputra.

Data Gatrik ESDM (Juli 2025) menunjukkan saat ini DKI Jakarta memiliki 4.186 unit SPKLU dan 1.907 unit SPBKLU. Untuk mencapai target 2030, pembangunan infrastruktur pengisian daya perlu dipercepat dan diperluas.

Ciptaghani juga menekankan pentingnya kawasan berorientasi transit (TOD) dan kawasan rendah emisi sebagai lokasi prioritas pembangunan SPKLU dan SPBKLU. “Kawasan TOD merupakan pusat aktivitas dan mobilitas warga serta memiliki dukungan infrastruktur yang memadai. Pembatasan kendaraan beremisi tinggi di kawasan rendah emisi akan mendorong adopsi penggunaan kendaraan listrik,” imbuhnya.

Read Entire Article
Food |