Film Demon Slayer Jadi Debut Anime Terbesar Sepanjang Masa

7 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film animasi Jepang, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle, mencetak sejarah baru di dunia perfilman dengan mencatat pembukaan akhir pekan terbesar bagi Sony pada tahun ini. Kesuksesan ini bahkan mengalahkan adaptasi film Stephen King, The Long Walk, di box office domestik Amerika Serikat (AS).

Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle langsung mencuri perhatian sejak hari pertama perilisannya. Dengan pendapatan sebesar 33 juta dolar AS (sekitar Rp542,9 miliar) pada Jumat (12/9/2025) waktu setempat, film ini memecahkan rekor sebagai debut anime terbesar sepanjang masa, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Dragon Ball Super: Super Hero (2022) dengan 10,9 juta dolar AS (sekitar Rp179,5 miliar).

Diproyeksikan meraih 56 juta dolar AS hingga 60 juta dolar AS (sekitar Rp921,8 miliar hingga Rp987,6 miliar) pada akhir pekan pembukaannya, film ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film terlaris pekan ini. Demon Slayer mengungguli film horor Conjuring: Last Rites yang berada di posisi kedua, dengan proyeksi pendapatan 29,4 juta dolar AS (sekitar Rp484,1 miliar) di pekan kedua penayangannya. Sementara itu, film Downtown Abbey: The Grand Finale menempati posisi ketiga dengan perkiraan pendapatan 19,5 juta dolar AS (sekitar Rp321,2 miliar). Adaptasi film Stephen King, The Long Walk, berada di posisi keempat dengan pendapatan sekitar 11 juta hingga 12,5 juta dolar AS (sekitar Rp181,1 miliar hingga Rp205,8 miliar) di akhir pekan pembukanya.

Kesuksesan Infinity Castle tidak sepenuhnya mengejutkan, mengingat basis penggemar anime yang sangat besar dan loyal. Film ini menjadi pembukaan domestik terbesar bagi Sony sejak film Venom: The Last Dance. Film ini juga berpeluang besar melampaui rekor Pokemon: The First Movie — Mewtwo Strikes Back sebagai pemegang rekor pembukaan akhir pekan domestik terbesar untuk film anime.

Sementara itu, meskipun pendapatan Conjuring: Last Rites turun 67 persen dari pekan sebelumnya, hal ini dianggap wajar dalam genre horor yang biasanya mendapatkan sebagian besar keuntungan di awal perilisan. Namun, film ini tetap mencatat kesuksesan global yang tak terduga, melampaui pendapatan global film Social Network karya David Fincher. Dengan total pendapatan kotor 264 juta dolar AS (sekitar Rp4,3 triliun) dari anggaran produksi 55 juta dolar AS (sekitar Rp905 miliar), film ini jelas telah meraih keuntungan besar.

Di sisi lain, meskipun pendapatan Downtown Abbey: The Grand Finale sedikit di bawah proyeksi awal, film ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para penggemar dan kritikus. Banyak yang memuji film ini sebagai perpisahan yang memuaskan untuk waralaba yang dicintai. Hal ini terbukti dari skor Rotten Tomatoes yang "sangat segar" (certified fresh).

Tak ketinggalan, adaptasi Stephen King, The Long Walk, meskipun memiliki pembukaan yang tergolong "modest", tidak bisa dibilang gagal. Dengan skor Rotten Tomatoes 91 persen dari kritikus dan 86 persen dari penggemar, film ini mendapatkan penerimaan yang sangat positif. Lionsgate bahkan menganggap film ini sebagai "kesuksesan yang tak diragukan," terutama mengingat anggaran produksinya yang hanya 20 juta dolar AS (sekitar Rp329,2 miliar).

Demon Slayer:Kimetsu no Yaiba Infinity Castle merupakan sekuel langsung dari serial televisi anime, dan direncanakan menjadi angsuran pertama dari trilogi yang telah direncanakan. Angka pembukaan box office yang masif ini menjadi pertanda baik untuk masa depan waralaba ini.

Waralaba Demon Slayer telah lama dicintai di berbagai media. Serial manganya telah terjual lebih dari 220 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya salah satu seri manga terlaris sepanjang masa. Begitu pula serial televisinya yang terdiri dari empat musim telah meraih kesuksesan besar. Film Demon Slayer sebelumnya, Mugen Train (2020), juga menjadi film terlaris di seluruh dunia pada tahun itu.

Rekor pembukaan Infinity Castle membuktikan popularitas waralaba ini yang tak lekang oleh waktu dan dampaknya yang mendunia. Ditambah lagi, film ini juga mendapat ulasan cemerlang, dengan skor kritikus 97 persen dan 99 persen dari penggemar di Rotten Tomatoes, menunjukkan kualitas yang luar biasa dari film tersebut.

Read Entire Article
Food |