Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kerap mengecam Israel karena genosida di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara Israel kini menerobos dan mengoyak pertahanan Suriah. Bukan hanya Golan dan Qunaitra yang dekat dengan negara Zionis itu, IDF bahkan sampai menyerang Hama dan daerah-daerah Suriah yang sudah jauh dari perbatasan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengeklaim, serangan ini harus dilakukan untuk meningkatkan keamanan Israel. Dia juga meminta Turki untuk tidak memaksakan pengaruhnya di Suriah. Kemudian, apapun dan siapapun yang mengancam keamanan Israel akan dibayar dengan harga mahal. Begitu bahasa Katz sebagaimana diberitakan sejumlah kantor berita internasional.
Israel memang gerah dengan pernyataan dan manuver Turki. Berikut ini adalah beberapa pernyataan Turki terkait Israel.
Netanyahu seperti Adolf Hitler
Pada Ahad (28/7/2024), Erdogan saling mengancam dengan pejabat Israel atas operasi militer IDF di Gaza, serta saling serang dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Hal ini disampaikan Erdogan dalam pertemuan partainya, Partai AK.
Di sana, Erdogan mengusulkan agar Turki dapat "memasuki" Israel untuk membantu Palestina.
"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini ke Palestina," kata Erdogan. Di masa lalu, ia telah mengutuk tindakan Israel di Gaza dengan tindakan Nazi Jerman dan menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.
Merespons hal ini, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyatakan Erdogan sebagai orang yang berbahaya bagi masa depan stabilitas di Timur Tengah.
Tak akan temukan kedamaian
Erdogan bersumpah bahwa Israel akan membayar harga untuk "genosida" di Gaza. Hal itu disampaikan Erdogan pada Senin (7/10) waktu setempat, bertepatan dengan peringatan satu tahun perang di Gaza yang terjadi sejak serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober.
sumber : Antara