REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan II bagi guru mata pelajaran (mapel) Pendidikan Agama dijadwalkan digelar pada awal September 2025.
"PPG Angkatan II bagi guru mapel Pendidikan Agama, pembelajarannya dimulai 1 September 2025," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Amien menyampaikan saat ini Kemenag tengah berupaya mengakselerasi PPG bagi guru binaan Kementerian Agama. Selain terkait penguatan kompetensi, kata dia, Kemenag mengupayakan akselerasi PPG juga untuk menjadi terobosan dalam peningkatan kesejahteraan para pendidik, seiring adanya tunjangan profesi.
"Akselerasi PPG ini terus menjadi perhatian Menag Nasaruddin Umar," ujar dia.
Lebih lanjut, Amien menyampaikan bahwa tahapan PPG angkatan II diawali dengan verifikasi dan validasi.
"Proses ini akan didahului dengan verifikasi dan validasi, plotting peserta, serta daftar diri dan lainnya pada akhir Juli sampai akhir Agustus 2025,” kata dia.
Menurutnya, PPG angkatan II ini akan diikuti guru mapel Pendidikan Agama binaan Ditjen Pendidikan Islam, baik Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) maupun Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah. Selain itu, kata dia melanjutkan, PPG angkatan II juga akan diikuti guru mata pelajaran agama binaan Direktorat Jenderal Bina Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, dan Ditjen Bimas Buddha.
“Khusus untuk Direktorat PAI, kita sudah mengalokasikan untuk 46.815 guru yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan,” ucapnya.
Sebelumnya, Kemenag telah menyampaikan tingkat kelulusan guru yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru angkatan I tahun 2025 mencapai 99,35 persen atau sebanyak 69.757 orang dari total 70.215 peserta.
Menurut Ketua Panitia Nasional PPG Kemenag Thobib Al Asyharl, capaian itu menunjukkan kesungguhan guru di bawah naungan Kementerian Agama dalam memperkuat profesionalismenya.
"Capaian ini bukan sekadar angka. Ini adalah cermin dari semangat para guru kita untuk terus tumbuh dan menguatkan profesionalisme. Kami ingin PPG menjadi ruang reflektif dan proses transformasi pedagogis, bukan sekadar memenuhi syarat administratif untuk sertifikasi,” ujarnya.
sumber : Antara