Khofifah Ajak Kepala Daerah Jaga Iklim Investasi Jawa Timur

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh kepala daerah menjaga iklim investasi yang inklusif, berkelanjutan, aman dan bebas premanisme. 

"Intinya yang kita tanda tangani itu bagaimana menjaga iklim investasi di Jawa Timur inklusif dan berkelanjutan. Kemudian investasi ini aman dan bebas premanisme. Kepastian dan kenyamanan investor harus menjadi prioritas bersama," ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, iklim investasi yang kondusif menjadi kunci menarik minat investor domestik maupun asing untuk menanamkan modal di Jawa Timur. Oleh karena itu, komitmen bersama yang telah dibangun harus ditindaklanjuti oleh semua pemangku kepentingan.

Khofifah juga menyampaikan sejumlah strategi peningkatan investasi, antara lain percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kabupaten/kota, pengembangan infrastruktur industri, program pelatihan tenaga kerja “Skill Match 100k”, dashboard debottlenecking, percepatan Pergub insentif penanaman modal, hingga promosi berbasis platform digital WebGIS.

“Hal tersebut akan memberikan dampak pada kepastian lokasi investasi, biaya logistik turun, pengangguran berkurang, produktivitas naik, serta meningkatkan kepercayaan investor,” katanya.

Pemprov Jatim juga mempermudah fasilitas pendukung investasi, seperti pasokan energi, penyediaan lahan, panduan pelaporan kegiatan, fasilitasi ketenagakerjaan, kemudahan perizinan, dan penyediaan data peluang investasi.

“Menyiapkan karpet merah untuk investor dalam dan luar negeri itu penting,” kata Khofifah.

Upaya lainnya dilakukan melalui penyusunan Investment Project Ready to Offered (IPRO), kurasi proyek hilirisasi, membangun kemitraan, percepatan perizinan, hingga promosi investasi.

Saat ini, IPRO Jawa Timur mencakup sektor manufaktur, infrastruktur, pariwisata, agrikultur, kawasan industri, hingga layanan kesehatan.

"Jawa Timur siap menjadi pusat pertumbuhan industri berbasis nilai tambah, khususnya di sektor agribisnis, pertambangan, dan manufaktur," ujarnya.

Khofifah juga menegaskan posisi strategis Jatim sebagai Center of Gravity ekonomi nasional, dengan dukungan 21 rute Tol Laut, tujuh bandara, 37 pelabuhan, 12 ruas tol, 12 kawasan industri, dua KEK, dan satu kawasan industri halal.

"Hampir 80 persen logistik di 19 provinsi Indonesia Timur dikirim dari Jawa Timur melalui Tanjung Perak," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai PDRB ADHB Jatim Triwulan I 2025 mencapai Rp819,3 triliun, menyumbang 14,42 persen terhadap PDB nasional dan 25,11 persen terhadap PDRB Pulau Jawa, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional.

Khofifah juga mengapresiasi Bank Indonesia Jawa Timur yang telah mendukung peningkatan dan promosi investasi di tingkat nasional dan internasional.

"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur," ucapnya.

Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Ibrahim menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim harus terus dikelola dan dijaga dengan prinsip konsistensi, inovasi, dan sinergi.

"Jadi KIS, konsistensi, inovasi dan sinergi, ini menjadi kata kunci bagaimana kita bisa saling mendukung untuk iklim investasi yang kondusif di Jawa Timur," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |