Kisah Rasulullah yang tak Suka Diistimewakan Saat Berkumpul dengan Para Sahabat

3 hours ago 3

Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam hal akhlak, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Meskipun utusan Allah, pemimpin umat, dan dicintai jutaan manusia, Rasulullah tetap hidup sederhana, menjauhi kemewahan, serta tidak pernah menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. 

Sifat ini seharusnya menjadi cermin bagi umat Islam untuk menjauhi kesombongan dan ego yang kerap melahirkan perasaan negatif terhadap sesama.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah ingin diperlakukan seperti penguasa. Beliau melarang para sahabat untuk berdiri berlebihan di hadapannya atau berlutut memberi penghormatan. Beliau hidup di rumah sederhana, makan makanan sederhana, dan tidak pernah memanfaatkan kedudukannya untuk mencari kenyamanan duniawi.

Dilansir dari Aboutislam, Jumat (19/9/2025), suatu ketika beliau melakukan perjalanan bersama para sahabat. Ketika tiba saatnya menyiapkan makanan, para sahabat berbagi tugas. Ada yang menyembelih domba, ada yang mengulitinya, dan ada pula yang memasaknya.

Rasulullah SAW lalu berkata: "Saya akan mengumpulkan kayu untuk api." Para sahabat menjawab, “Tidak. Kami akan mencukupi pekerjaan itu untukmu.”

Beliau bersabda: "Aku tahu kamu bisa melakukannya untukku, tapi aku benci diistimewakan. Allah benci melihat seorang hamba-Nya diistimewakan di antara orang lain." (Khulashah As-Siyar, hlm. 22). 

Doa sapu jagat yang sangat disukai Rasulullah SAW (ilustrasi)

Read Entire Article
Food |