Menurut Studi, Orangutan Bisa Atur Pola Makan untuk Hindari Obesitas

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru yang melibatkan peneliti dari Rutgers University, Amerika Serikat, mengungkapkan kemampuan lar biasa orangutan Kalimantan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi alam hutan hujan tropis. Hewan endemik Indonesia ini diketahui mampu mengatur pola makan dan aktivitas fisik secara alami guna menghindari obesitas dan penyakit metabolik.

Menanggapi temuan tersebut, Guru Besar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada, Prof Wisnu Nurcahyo, menyebut perilaku orangutan dalam menjaga kesehatan patut menjadi inspirasi manusia. la menyoroti perilaku self-medicated behaviour, yaitu kemampuan orangutan dalam memilih tanaman hutan yang memiliki khasiat obat saat mereka sakit.

"Orangutan mampu mengenali tanaman dan buah-buahan yang berkhasiat menyembuhkan. Ini menunjukkan bahwa alam menyediakan obat-obatan alami yang juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan sebagai pengobatan herbal," kata Prof Wisnu dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, khususnya dalam keanekaragaman tanaman obat. "Jika masyarakat dapat belajar dari orangutan tentang penggunaan tanaman sebagai obat alami, ini bisa memperkuat sistem kesehatan berbasis kearifan lokal," kata dia.

Tak hanya soal tanaman obat, Prof Wisnu juga menyoroti pola hidup aktif orangutan yang secara konsisten melakukan aktivitas fisik di area home range sekitar lima kilometer persegi per hari. Kombinasi aktivitas fisik dan konsumsi makanan alami menjadikan orangutan tetap sehat dan bugar.

"Pola ini sejalan dengan gaya hidup sehat manusia yaitu rutin bergerak, makan makanan tanpa pengawet, dan hidup selaras dengan alam. Banyak ilmuwan di Eropa dan Amerika saat ini justru meniru gaya hidup orangutan yang back to nature," jelas dia.

Meski begitu, ia menyayangkan riset tentang orangutan di Indonesia masih minim, karena tidak menghasilkan produk komersial langsung. Padahal, kata dia, orangutan adalah aset penting keanekaragaman hayati yang harus dilindungi.

"Penelitian ini penting, bukan hanya untuk konservasi orangutan, tapi juga untuk ilmu pengetahuan dan kesehatan manusia. Kita harus menjaga kelestarian orangutan dengan melindungi habitanya, menghentikan eksploitasi, dan tidak memperjualbelikannya," ujar Prof Wisnu.

Read Entire Article
Food |