Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Tawarkan Pembelian Pesawat dan Gandum dari AS

6 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menyampaikan tawaran pembelian pesawat oleh maskapai pelat merah Garuda Indonesia dan impor gandum oleh produsen mi instan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai bagian dari negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Reuters, Jumat (4/7/2025).

Airlangga, yang juga menjadi ketua tim negosiasi perdagangan Indonesia, mengatakan pemerintah telah menawarkan tarif nyaris nol persen untuk sejumlah komoditas utama asal AS, termasuk produk pertanian. Saat ini, tarif tersebut dikenakan antara nol hingga lima persen.

“Kami siap menetapkan tarif mendekati nol persen untuk ekspor utama AS, tentu bergantung juga pada tarif yang dikenakan AS terhadap produk kita,” ujar Airlangga.

Sebagai informasi, Indonesia saat ini tengah menghadapi beban tarif sebesar 32 persen di pasar AS. Pemerintah sebelumnya mengumumkan rencana penandatanganan kesepakatan perdagangan senilai 34 miliar dolar AS dengan mitra AS pada pekan depan, yang mencakup komitmen pembelian produk asal AS serta investasi dari perusahaan Indonesia di Negeri Paman Sam.

CEO Garuda Indonesia sebelumnya mengungkapkan bahwa maskapai tengah dalam proses diskusi dengan Boeing untuk pengadaan hingga 75 unit pesawat. Hingga berita ini diturunkan, pihak Garuda maupun Indofood belum memberikan komentar resmi.

Berdasarkan data Kantor Perwakilan Dagang AS, defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia pada 2024 tercatat mencapai 17,9 miliar dolar AS. Ekspor utama AS ke Indonesia mencakup kedelai, gas, minyak bumi, dan pesawat terbang.

Ketika ditanya apakah negosiasi ini juga mencakup kerja sama militer, Airlangga menegaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi bagian dari pembahasan.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa Indonesia juga mengajukan permintaan tarif preferensial bagi produk unggulan ekspor nasional seperti elektronik, tekstil, dan alas kaki.

“Kami ingin agar tarif untuk produk-produk itu bisa diturunkan serendah mungkin,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga membuka peluang bagi AS untuk berinvestasi dalam proyek mineral kritis, termasuk komoditas strategis seperti tembaga, nikel, dan bauksit. Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya mendorong kemitraan dagang yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di tengah dinamika perdagangan global.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Food |