PT Timah Komit Jaga Operasional Tambang Berkelanjutan

2 hours ago 4

Pekerja melakukan pencetakan balok timah saat penyerahan barang rampasan negara di smelter milik PT Tinindo Internusa di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Smelter milik PT Tinindo Internusa merupakan salah satu dari enam smelter yang disita negara karena terbukti melakukan penambangan ilegal di Kawasan Izin Operasional Perusahaan (IUP) milik PT Timah Tbk di Kepulauan Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Pasca aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT TIMAH Tbk yang dilakukan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan rakyat penambang pada Senin (6/10/2025). Aksi tersebut berlangsung dengan disertai tindakan perusakan terhadap sejumlah aset perusahaan yang mengakibatkan kerusakan material dan ditengarai merugikan perusahaan, dan berpotensi mengganggu aktivitas operasional yang berdampak pada masyarakat luas.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan mengatakan, Perusahaan selalu menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan undang-undang.

“Alhamdulillah, pada aksi yang dilakukan hari ini telah terbangun ruang dialog yang memunculkan sejumlah gagasan positif. Perusahaan menegaskan bahwa semangat ‘Timah untuk Rakyat’ yang saat ini menjadi concern utama harus terus diperjuangkan bersama,” ujar Rendi.

Ia menambahkan, kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat penambang menjadi kunci untuk mewujudkan tata kelola pertimahan yang lebih baik, berkeadilan, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat penambang serta pendapatan negara. “Semoga kolaborasi dan sinergitas semua lini terus menjadi dasar dalam mewujudkan keinginan Bersama yakni tata kelola pertimahan yang lebih sehat dan berkeadilan” tambahnya

Disinggung terkait kerusakan yang ditimbulkan dari aksi Rendi mengatakan, PT Timah fokus pada tindak lanjut atas dinamika yang terjadi, dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk terus berupaya menjaga stabilitas operasional dan memastikan situasi tetap kondusif.

“Terkait hal tersebut tentu saja perusahaan fokus pada stabilitas operasional perusahaan dengan terus mengusahakan kondusifitas. Kita tentu tidak ingin hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, untuk itu penting untuk terus berkoordinasi dengan Aparat penegak hukum dan Pemerintah Daerah. Tim Manajemen Krisis perusahaan juga telah bekerja dengan melakukan asesmen terhadap kerusakan aset dan potensi gangguan operasional sehingga proses pemulihan dapat segera dilakukan untuk menjaga kelancaran kegiatan perusahaan”. Jelas Rendi

PT TIMAH Tbk juga berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog yang inklusif dengan masyarakat penambang, asosiasi, dan para pemangku kepentingan lainnya guna menemukan solusi konstruktif dan berkelanjutan bagi tata kelola pertimahan rakyat yang lebih transparan, adil, dan memberi manfaat bagi semua pihak.

“Perusahaan berterimakasih kepada Pihak pihak yang telah membantu pengamanan terkait peristiwa ini," tutupnya.

Read Entire Article
Food |