TJSL PTP EduPort Magang Berkarya & Inovasi, Mahasiswa Jadi Agen Inovasi di Terminal Kijing

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) resmi meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan bertajuk TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama. Acara kickoff berlangsung di Pontianak pada Senin (6/10/2025).

Program ini melibatkan 15 mahasiswa yang akan menjadi agen inovasi pada Terminal Kijing dari dua universitas yaitu Universitas Tanjungpura dan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Mereka berasal dari latar belakang multidisipliner, mulai dari teknik industri, teknik mesin, teknik elektro-informatika, teknik kelautan, manajemen, hingga kesehatan masyarakat.

Program ini berfokus pada lima tema utama antara lain peningkatan produktivitas bongkar muat pada tiga jenis kemasan—curah cair, curah kering, dan general cargo, peningkatan HSSE dan pengembangan energi terbarukan atau greenport.

Selama sebulan penuh, para mahasiswa akan mengikuti pembelajaran di kelas dan lapangan, sekaligus merancang ide inovasi yang akan dilombakan untuk diimplementasikan di Terminal Kijing. Terminal Kijing merupakan pelabuhan modern yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi Kalimantan Barat dan bagian penting dalam rantai pasok nasional.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menekankan program TJSL EduPort bukan merupakan program magang biasa. Program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pendidikan dan pengembangan SDM lokal.

Melalui program ini, para mahasiswa diajak untuk magang sekaligus merancang ide inovasi pengembangan Terminal Kijing yang dikelola PTP Nonpetikemas, sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan SDM lokal dan penerapan konsep Creating Shared Value (CSV) antara dunia pendidikan dan industri kepelabuhanan.

“Terminal ini bukan hanya pelabuhan biasa, tetapi bagian dari Proyek Strategis Nasional yang mendukung hilirisasi industri, termasuk pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) oleh PT Borneo Alumina Indonesia. Selama ini, Indonesia masih mengimpor bahan baku untuk produksi aluminium. Dengan adanya SGAR dan dukungan logistik dari Terminal Kijing, kita berharap bisa memperkuat kemandirian industri nasional dan mendukung peningkatan perekonomian wilayah Kalimantan Barat,” kata Indra.

Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Samsudin menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa.

“Ada sekitar enam mahasiswa kami yang mengikuti program ini. Semoga program ini dapat berkelanjutan dan Mahasiswa mendapatkan manfaat yang luas karena bisa langsung terjun ke lapangan dan memahami lebih dalam tentang operasi pelabuhan,” ujarnya.

Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Yopa Eka Prawatya menekankan program ini bukan sekadar magang, tetapi jembatan strategis antara teori dan praktik. Dia mengapresiasi usulan magang ini dan memandangnya sebagai sistem pembelajaran yang dinamis.

"Kolaborasi dengan PTP adalah wujud nyata dari implementasi magang berdampak. Mahasiswa belajar berpikir sistemik, bekerja kolaboratif di lapangan, dan menjadi problem solver bahkan future talent bagi industri Indonesia. Terima kasih atas kepercayaannya dan bimbingan profesional yang akan menjadi fondasi karir mereka ke depan,” kata dia.

Manager Keuangan & SDM Pelindo Regional 2 Pontianak Arif Mustangin mewakili General Manager mengapresiasi PTP Non Petikemas. Dia menegaskan pentingnya menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dengan selalu berkoordinasi bersama tim HSSE, terutama saat beraktivitas di lapangan, serta menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Manfaatkan waktu yang singkat ini untuk berkontribusi melalui gagasan pengembangan Terminal Kijing,” kata dia.

Salah satu peserta, Indah Maharani, mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura, menyampaikan testimoninya. “Saya sangat antusias, saya berharap program ini dapat bermanfaat bagi saya dan peserta lainna. Saya benar-benar bersyukur diberi kesempatan menjadi bagian dari program ini.” Ujarnya.

Selama program berlangsung, mahasiswa akan difasilitasi dengan mentoring, transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga perlindungan kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, mereka juga dituntut untuk menjunjung tinggi aspek keselamatan, kesehatan kerja, serta menjaga nama baik kampus dan perusahaan.

Program TJSL PTP EduPort: Magang Berkarya dan Inovasi Bersama akan berlangsung hingga awal November 2025. PTP Nonpetikemas berharap inisiatif ini menjadi katalis lahirnya generasi muda yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap berinovasi dan berkontribusi nyata bagi pengembangan industri kepelabuhanan di Indonesia.

Read Entire Article
Food |