REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Warga mengaku lega dan senang karena dapat beraktivitas kembali menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL). Menggunakan transportasi publik tanpa khawatir itu setelah situasi Jakarta mulai kondusif usai sempat diwarnai kericuhan beberapa hari lalu.
"Alhamdulillah, ya, sepertinya kalau saya lihat Jakarta sudah mulai kondusif, jadi saya ada ketenangan tersendiri naik KRL, tidak ada gangguan atau hal-hal yang rusuh seperti sebelumnya," kata salah satu penumpang KRL, Heri Susatyo (43 tahun), di KRL rute Kampung Bandan, Senin (1/9/2025).
Sejak Senin pagi, penumpang di sejumlah stasiun terlihat memenuhi peron sesuai tujuan mereka masing-masing. Aktivitas naik-turun kereta berjalan lancar tanpa hambatan. Heri mengatakan, kesempatan perjalanan KRL yang lancar tanpa ada gangguan itu pun dia manfaatkan untuk mengecek kondisi bisnis kos-kosannya.
"Kebetulan saya ada kos-kosan di daerah Tanah Abang, mau saya cek aja. Biasa berkunjung sebentar, lihat keadaan di sana. Kemarin-kemarin kalau mau cek khawatir Jakarta lagi ricuh," ujar Heri.
Hal serupa disampaikan mahasiswa salah satu kampus di Jakarta Timur, Nurul (22), yang ingin berkunjung ke kampusnya untuk mengurus administrasi.
"Seharusnya minggu lalu ke kampus, tapi lihat di media sosial, berita, ngeri banget kondisi Jakarta yang lagi pada ricuh aksinya, bahkan sampai halte dan gedung aja dirusak," ungkap Nurul.
Perempuan itu pun berharap kondisi di Jakarta bisa terus aman, terlebih dia harus bolak balik ke kampus untuk mengurus kelulusannya.
"Semoga udah selesai, ya, ricuh-ricuhnya, jadi bisa tenang kalau harus balik ke kampus lagi," harap Nurul.
Sementara itu, pada Senin pagi, KAI Commuter mengoperasikan 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek mulai pukul 04.00-24.00 WIB untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan KAI Commuter mengoperasikan layanan commuter yang fokus pada keamanan dan keselamatan serta berkomitmen memberikan pelayanan yang nyaman bagi seluruh pengguna.
"Petugas kami siap membantu agar seluruh pengguna tetap merasa aman dan nyaman selama menggunakan Commuter Line. Kami berharap situasi semakin kondusif sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali pulih," tutur Joni.
Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa yang dimulai sejak Senin (25/8) lalu di Gedung DPR berawal dari keinginan massa membubarkan parlemen dan menyoroti beberapa kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.
Sekelompok massa, mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR dan beberapa titik lain di Jakarta.
Aksi tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.
Aksi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR sejak pagi hingga siang hari. Namun, pada sore harinya, kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.
Hari itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.
Aksi tersebut seketika meluas ke beberapa titik di Jakarta, dan sejumlah oknum tak bertanggung jawab merusak beberapa fasilitas umum, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, kendaraan yang berada di gedung rawan pun ikut dibakar.
Tak berhenti sampai di situ, sejumlah oknum tak bertanggung jawab juga melakukan penjarahan di beberapa rumah politisi, mulai dari Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Barang-barang di rumah tersebut digasak habis dan tembok kediaman mereka dicoret-coret.
sumber : Antara