200 Tentara AS Siaga di Israel Awasi Negara Zionis tak Langgar Gencatan Senjata di Gaza

6 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga penyiaran publik Kan di Israel menyoroti kedatangan massal pejabat AS dan pembentukan sebuah markas militer internasional di Kiryat Gat.

Kiryat Gat adalah sebuah kota di Distrik Selatan Israel, terletak sekitar 56 kilometer di selatan Tel Aviv. Didirikan pada tahun 1954 sebagai "Kota Pengembangan" untuk menampung imigran Yahudi, terutama dari Afrika Utara.

Sejak awal, ekonominya berpusat pada pengolahan hasil pertanian dari wilayah Lakhis yang subur, tetapi seiring waktu telah bertransformasi menjadi pusat industri dan teknologi.

Kota ini menjadi tuan rumah bagi salah satu pabrik Intel terbesar, yang menjadikannya pemain penting dalam industri teknologi tinggi di Israel. Dengan pertumbuhan yang signifikan, Kiryat Gat telah menarik banyak keluarga muda dan komunitas baru, seperti komunitas Carmei Gat, yang berkontribusi pada keragaman demografisnya. 

200 Tentara Amerika

Yang paling mencolok adalah keberadaan sekitar 200 tentara Amerika yang disiagakan di sana, bersama pasukan dari negara lain. Media Israel menggambarkan langkah Washington ini sebagai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memengaruhi urusan keamanan dan politik domestik Israel.

Laporan tersebut menjuluki kehadiran besar-besaran AS ini sebagai bentuk "pengawasan langsung" terhadap pemerintah Israel. Intinya, ini dilihat sebagai sebuah operasi untuk memantau secara ketat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Tujuannya jelas: mencegah gencatan senjata di Gaza yang rapuh ini runtuh dan kembali pecah menjadi konflik bersenjata, sebagaimana diberitakan Asharq al Awsath.

Analis dari Channel 12 Israel menyebut gelombang kunjungan pejabat senior AS, termasuk rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, sebagai sebuah "jembatan udara politik". Istilah ini menggambarkan sebuah misi intensif yang dirancang untuk memastikan semua kesepakatan yang telah dibuat benar-benar dipahami dan dilaksanakan di lapangan, tanpa ada penyimpangan.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Netanyahu di Yerusalem pada Rabu (22/10/2025), Wakil Presiden Amerika JD Vance mengatakan kunjungannya adalah untuk membicarakan perdamaian, tentang cara memastikan kesinambungan perjanjian yang dimulai hampir seminggu yang lalu, dan bagaimana perjanjian itu dapat berhasil bergerak ke fase dua dan tiga.

Sementara satuan tugas AS di Israel bekerja untuk mendorong kesepakatan tersebut, Hussein al-Sheikh, wakil presiden Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, tiba di Kairo bersama Kepala Intelijen Umum Majed Faraj untuk tujuan yang sama.

"Kita punya tugas yang sangat, sangat berat di depan kita, yaitu melucuti Hamas tetapi membangun kembali Gaza, membuat kehidupan rakyat Gaza lebih baik, tetapi juga memastikan Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi teman-teman kita di Israel," ujar Vance kepada wartawan.

Read Entire Article
Food |