Banjir Sumatera Rusak 70 Ribu Hektare Sawah, Mentan Janjikan Pemulihan Dimulai Januari 2026

3 days ago 3

Penampakan sawah terendam banjir di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Ahad (9/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera merusak sekitar 70 ribu hektare sawah dan berpotensi mengganggu produksi pangan nasional. Pemerintah memastikan pemulihan lahan pertanian terdampak akan mulai dilakukan pada Januari 2026.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah menyampaikan laporan tersebut dalam Sidang Kabinet pada awal pekan ini. Menurut Mentan, kerusakan lahan pertanian akibat banjir menjadi perhatian serius pemerintah karena berpotensi memengaruhi produksi dan distribusi pangan. Pemerintah menyiapkan tahapan pemulihan agar proses rehabilitasi berjalan beriringan dengan upaya menjaga pasokan di daerah terdampak.

“Insyaallah bisa kami tangani mulai bekerja di Januari,” kata Amran di Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak bencana, Kementerian Pertanian telah menyalurkan sekitar 44 ribu ton beras hingga pertengahan Desember. Pemerintah juga menyiapkan cadangan pangan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan, dengan total 120.000 ton tersedia di lapangan.

Skema bantuan pangan mencakup dukungan pemerintah senilai sekitar Rp1 triliun berupa beras dan minyak goreng dengan volume mencapai 6.000 ton. Dukungan tambahan juga datang dari kementerian lain dan mitra dengan nilai sekitar Rp75 miliar. Distribusi bantuan diperkuat melalui jalur laut dengan pengoperasian tiga kapal ke wilayah terdampak banjir.

Di luar dampak bencana, Mentan melaporkan indikator kesejahteraan petani menunjukkan tren menguat. Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sebesar 124,36 persen, melampaui target 110 yang ditetapkan Kementerian Keuangan dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan pendapatan petani padi tercatat mencapai Rp120 triliun.

Kinerja sektor pertanian juga tercermin dari perdagangan luar negeri. Ekspor pertanian hingga Agustus tumbuh 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan proyeksi kenaikan 33–35 persen hingga akhir Desember. Badan Pusat Statistik mencatat produksi beras meningkat 4,17 juta ton seiring percepatan target swasembada dari empat tahun menjadi satu tahun.

Stok beras nasional berada pada level tertinggi sejak 1969. Pemerintah memproyeksikan stok akhir tahun mencapai 3,7 juta ton, melampaui capaian 1984 saat Indonesia menerima penghargaan FAO. Revitalisasi tata kelola pupuk turut mendukung produksi melalui tambahan pasokan 700.000 ton dan penurunan harga hingga 20 persen tanpa penambahan anggaran.

Pemulihan sawah terdampak banjir di Sumatra menjadi kunci menjaga kesinambungan produksi nasional. Pemerintah menargetkan stabilitas pangan tetap terjaga sambil memulihkan kapasitas lahan pertanian secara bertahap pada awal tahun depan.

Read Entire Article
Food |