Banyak Guru Agama Belum Lancar Baca Alquran, Menag Siapkan Solusi

11 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) bersama Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) merilis hasil survei kemampuan baca Alquran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum. Hasil Asesmen Baca Alquran yang dilakukan di enam provinsi di Pulau Jawa menunjukkan mayoritas guru PAI masih berada pada level pratama atau belum lancar membaca Alquran.

Menanggapi temuan tersebut, Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam. Ia menyatakan Kemenag telah menyiapkan langkah lanjutan untuk memperbaiki kualitas literasi Alquran, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di seluruh Indonesia.

“Langkah selanjutnya akan berlanjut di survei akan datang dengan sampelnya Indonesia, bukan hanya Pulau Jawa,” ujar Nasaruddin dalam acara Ekspos Hasil Asesmen Baca Al-Qur’an di Sekolah yang digelar di Jakarta, Rabu (17/12/2025) malam.

Menurut Nasaruddin, asesmen tersebut bukan semata-mata untuk memetakan persoalan, melainkan menjadi dasar penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif. Ia menekankan, kemampuan membaca Alquran merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat.

“Dan itu nanti akan ada solusi yang kita akan lakukan bagaimana caranya supaya seluruh warga negara Islam Indonesia itu bisa baca Alquran. Jadi itu tanggung jawab kita semua,” ucap Rektor Universitas PTIQ Jakarta ini.

Nasaruddin juga mendorong agar apa yang dilakukan PTIQ dalam melakukan survei dapat diikuti oleh lembaga-lembaga lain. Ia meminta keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk turut bertanggung jawab mencerdaskan bacaan Alquran masyarakat.

“Fardhu ain orang itu bisa baca Alquran. Dan fardhu kifayah kita untuk mengimbau supaya orang itu bisa baca Alquran dengan baik,” katanya.

Ke depan, lanjut Nasaruddin, Kemenag akan lebih berkonsentrasi memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat agar semakin akrab dengan Alquran. Selain itu, perhatian khusus juga akan diberikan kepada para guru ngaji di pedesaan yang selama ini mengabdikan diri dengan keterbatasan fasilitas dan kesejahteraan.

“Guru ngaji di tingkat desa dan daerah itu perlu diberikan apresiasi oleh pemerintah. Karena di sana kan tidak ada gajinya, hanya dapat zakat fitrah setahun sekali,” jelasnya.

"Ya dia tekun aja mengajar itu, karena itu adalah amal, ya. Nah ke depan itu harus diberikan apresiasi,"  ucapnya. 

Read Entire Article
Food |