Bencana di Garut, Sejumlah Akses Jalan Penghubung Kecamatan Sempat Tertimbun Longsor

2 hours ago 1

Bencana longsor di Kabupaten Garut menyebabkan sejumlah ruas jalan sempat tertimbun longsor dan tidak dapat dilintasi kendaraan serta merusak rumah dan sekolah, Selasa (11/11/2025) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah akses jalan penghubung kecamatan di wilayah Kabupaten Garut tertimbun material longsor usai terjadi bencana longsor akibat hujan deras, Selasa (11/11/2025) kemarin. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan Jawa Barat (Jabar) tengah melakukan proses evakuasi dan pembersihan jalan.

BPBD Provinsi Jawa Barat hingga Selasa (11/11/2025) malam mencatat longsor terjadi di Kampung Sindangsari, Desa Sukawangi, Kampung Ganeas, Desa Singajaya, Jalan Raya Cibitung Karang Agung, Kecamatan Singajaya. Selain itu sejumlah kampung di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.

Akibat kejadian tersebut, satu unit sarana pendidikan rusak. Satu unit rumah rusak berat, satu unit fasilitas umum terdampak, ruas jalan penghubung Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Pendeuy tertutup longsor. Jalan penghubung alternatif antara Kecamatan Banjarwangi dan Kecamatan Singajaya tertutup material longsor tebing. Amblas jalan Kampung Aclahan dengan panjang kerusakan 20 meter. Total warga terdampak tiga orang.

Para petugas BPBD masih melakukan asesmen dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi longsor susulan. Sedangkan akses jalan Singajaya Pendeuy belum dapat dilintasi kendaraan.

Kasi Humas Polres Garut Iptu Adi Susilo mengatakan kedua jalan penghubung tersebut telah bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat. "Sudah bisa dilalui," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat di bulan November tahun 2025 yang bakal meningkat di Bandung Raya. Mereka mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di luar ruangan.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat. Kondisi tersebut mengindikasikan suplai uap air cukup tinggi di wilayah Jawa Barat.

Selain itu, fenomena cuaca Madden Julian Oscillation berada di fase 5 yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. Serta beberapa kondisi lainnya yang dapat menyebabkan pembentukan awan hujan. "Cuaca diprediksi didominasi cuaca berawan hingga cerah berawan di pagi hari dan berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang antara siang sore dan malam hari," kata dia, Ahad (2/11/2025).

Read Entire Article
Food |