REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan sinergi pemerintah bersama Perum Bulog menjadi fondasi utama stabilitas beras sepanjang 2025. Ia menempatkan kolaborasi penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), stabilisasi harga, dan percepatan program bantuan pangan sebagai elemen yang harus terus dijaga hingga memasuki tahun panen 2026.
Amran menyampaikan fondasi stabilitas tahun ini dibangun melalui pengadaan besar dari produksi dalam negeri, manajemen stok yang lebih kuat, serta penyaluran yang terakselerasi. Ia menilai kerja terpadu antara pemerintah dan Bulog menghasilkan capaian historis yang memperlihatkan meningkatnya ketahanan pangan nasional.
“Stoknya tertinggi sepanjang sejarah. Ini berkat kerja keras seluruh jajaran Bulog dari pusat sampai wilayah,” ujar tokoh yang juga bertugas sebagai Menteri Pertanian (Mentan) itu, dikutip Sabtu (22/11/2025).
Presiden Prabowo Subianto, jelas Amran, turut menyampaikan apresiasi serupa kepada seluruh tim Bulog. Menurutnya, capaian stok di atas 3 juta ton pada akhir tahun menjadi simbol keberhasilan stabilisasi beras tanpa mengandalkan impor sepanjang 2025. Pencapaian tersebut disampaikan Kepala Negara saat menghadiri forum PBB di New York.
Bulog mencatat stok pemerintah per 19 November berada di 3,903 juta ton, terdiri dari 3,719 juta ton CBP dan 183,6 ribu ton komersial. Dari sisi pengadaan, serapan dalam negeri telah mencapai 3,325 juta ton, dengan porsi terbesar untuk CBP. Di lapangan, penyaluran CBP menembus 1,094 juta ton melalui program stabilisasi harga, bantuan pangan, penanganan bencana, hingga dukungan untuk golongan anggaran PNS.
Dalam catatan Bapanas, capaian stok akhir tahun 2025 melampaui rekor 18 tahun terakhir. Pada periode 2008–2021, stok CBP tanpa impor tidak pernah menyentuh level 3 juta ton. Tren tersebut menunjukkan perbaikan signifikan dalam penyerapan, distribusi, dan pengelolaan cadangan pemerintah.
Amran menekankan pentingnya mempertahankan momentum tersebut agar pemerintah siap menyambut panen raya 2026. Ia memproyeksikan kebutuhan serap akan meningkat seiring prediksi lonjakan produksi nasional pada musim mendatang.
“Februari sampai April perlu penyerapan 3 juta ton. Ini tantangannya gudang harus disiapkan sejak sekarang,” ujar pejabat negara asal Sulawesi Selatan ini.
Prediksi FAO dalam Food Outlook edisi November 2025 menunjukkan produksi beras Indonesia untuk musim 2025–2026 dapat mencapai 36 juta ton. Angka tersebut naik dari proyeksi sebelumnya 35,6 juta ton dan menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar di Asia Tenggara, melampaui Vietnam, Thailand, Myanmar, Filipina dan Malaysia.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan kesiapan pihaknya memperkuat koordinasi pengadaan dan mobilisasi wilayah. Ia menyampaikan peningkatan produksi di hulu, perbaikan akses pupuk, serta prospek panen yang lebih besar menjadi sinyal perlunya langkah antisipatif.
“Dengan meningkatnya produksi pertanian, otomatis panen akan lebih besar. Ini perlu diimbangi kesiapan infrastruktur kami,” tutur Rizal.
Ia menjelaskan stok yang tersisa pada akhir Desember diperkirakan berada di kisaran 3,2 juta ton. Kondisi tersebut membuat kebutuhan penyerapan baru pada puncak panen menjadi semakin krusial. Dirut menegaskan Bulog akan menambah kapasitas pergudangan untuk memastikan kelancaran serap.
Dalam arahan Presiden Prabowo Subianto, Perum Bulog akan membangun 100 Infrastruktur Pascapanen (IPP) yang terdiri dari gudang beras dan jagung, fasilitas pengering, unit penggilingan, silo hingga rice to rice. Pembangunan diarahkan pada kawasan 3TP guna memperkuat ketahanan pangan di wilayah perbatasan dan daerah rawan.
Sinergi pemerintah dan Bulog sepanjang 2025 menjadi fondasi penting memasuki tahun panen 2026. Penguatan koordinasi, kesiapan gudang, serta percepatan program stabilisasi harga menjadi faktor penentu agar ketahanan pangan tetap terjaga di tengah volume panen yang semakin besar.

2 hours ago
1































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








