BSI Dorong Wakaf Uang Produktif, Potensi Redam Beban Sosial Negara

18 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakaf uang dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber pembiayaan sosial berkelanjutan yang dapat menopang fungsi negara, terutama saat ruang fiskal makin terbatas. Islamic Endowment Fund by BSI disebut sebagai inisiatif penting untuk menjawab tantangan pembiayaan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Wakaf uang berpotensi menjadi funding pool berkelanjutan untuk: pendidikan—beasiswa, pembangunan kampus wakaf, insentif guru; kesehatan—klinik wakaf, rumah sakit wakaf, asuransi sosial berbasis wakaf; UMKM—pembiayaan mikro dengan risiko rendah, berbasis wakaf produktif dan model qardhul hasan,” ujar Kepala Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF, Prof Nur Hidayah, kepada Republika, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, pendekatan wakaf uang berbeda dari zakat atau bantuan sosial yang bersifat sesaat. “Dengan pendekatan perpetual endowment, wakaf uang tidak hanya sekali salur seperti zakat, tetapi bisa terus memberikan manfaat berulang (sustainable impact),” tegasnya.

Pernyataan ini menguat seiring dengan peluncuran Islamic Endowment Fund by BSI yang dilakukan dalam rangkaian BSI International Expo 2025. Dana wakaf yang terkumpul akan dikelola secara syariah dan produktif, lalu hasilnya disalurkan untuk pembiayaan sosial strategis.

“Kami telah melakukan kick off program Islamic Endowment Fund by BSI. Ini merupakan upaya kami untuk mendorong lembaga dan institusi keumatan membentuk dana abadi yang dikelola secara produktif, dengan hasil yang dimanfaatkan untuk program sosial berkelanjutan,” kata Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho.

BSI menyatakan program ini menjadi pembeda dari pendekatan finansial konvensional. Selain fungsi ekonomi, Islamic Endowment Fund juga menyasar aspek spiritual dan sosial masyarakat Muslim. “Makanya kami ingin hadir sebagai Sahabat Finansial, Sosial, dan Spiritual,” ujar Cahyo.

Prof Nur menilai, jika wakaf dikelola secara terstruktur dan transparan, maka keberadaannya bisa memperkuat fungsi sosial negara tanpa harus mengandalkan utang atau APBN. Apalagi saat penerimaan negara sedang melemah, dan belanja sosial tetap tinggi.

Tantangan utama saat ini adalah membangun kepercayaan publik terhadap wakaf uang. Karena itu, langkah BSI melalui digitalisasi dan kolaborasi dengan masjid, komunitas, dan nadzir profesional dinilai sebagai strategi yang tepat.

Islamic Endowment Fund akan menjadi mesin pertumbuhan inklusif, mendorong sektor riil, memperkuat human capital, dan menjawab kebutuhan pembiayaan jangka panjang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan UMKM,” jelasnya.

Menurut BSI, potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar. Namun, pengelolaannya masih jauh dari optimal. Lewat program ini, bank syariah pelat merah itu ingin memosisikan diri sebagai motor penggerak wakaf produktif nasional.

“Kami meyakini gerakan ini bisa menjadi kekuatan besar jika dijalankan bersama-sama oleh BSI dan seluruh ekosistem Islam di Indonesia,” ujar Cahyo.

BSI juga telah bekerja sama dengan tiga yayasan besar dan hampir 60 ribu masjid di seluruh Indonesia untuk memperluas jangkauan program wakaf uang. Lewat platform BYOND, masyarakat dapat menunaikan wakaf secara digital dan transparan.

Read Entire Article
Food |