Chery Perkenalkan Baterai Solid-State 600 Wh/kg, Bisa Tembus 1.300 Km Sekali Cas

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chery Automobile menggebrak panggung otomotif dunia. Dalam ajang Chery Global Innovation Conference 2025 di Wuhu, China, Jumat (18/10/2025) lalu, Chery memperkenalkan modul baterai solid-state buatan sendiri dengan kepadatan energi sel mencapai 600 Wh/kg, salah satu yang tertinggi di dunia, dikutip dari Carnewschina, Senin (20/10/2025).

Ini adalah ukuran seberapa banyak energi yang dapat disimpan baterai untuk setiap kilogram beratnya. Angka 600 Wh/kg menunjukkan bahwa baterai tersebut dapat menyimpan energi dalam jumlah besar dengan relatif ringan.

Modul yang dikembangkan oleh Chery Solid-State Battery Research Institute ini mengusung sistem elektrolit padat yang dipolimerisasi in-situ serta material katoda kaya litium-mangan. Teknologi ini tak hanya mencatat angka efisiensi mengesankan, melainkan juga diklaim sangat aman. Dalam uji ekstrem seperti tusukan paku dan bor listrik, sel baterai tetap berfungsi tanpa menimbulkan api atau asap.

Dengan kepadatan energi setinggi itu, kendaraan listrik Chery diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 1.500 km dalam kondisi ideal, dan sekitar 1.300 km di penggunaan nyata hanya dengan satu kali pengisian daya. Chery menargetkan uji operasional pada 2026 dan peluncuran skala besar pada 2027. Langkah ini berpotensi menyalip BYD dan CATL, dua raksasa baterai China yang menargetkan produksi solid-state skala kecil pada tahun yang sama.

Gebrakan teknologi ini datang di tengah performa bisnis Chery yang tengah menanjak. Pada September 2025, pabrikan China ini mengekspor 137.624 unit kendaraan, naik 26,2% dibandingkan tahun lalu. Angka ini juga menjadi bulan kelima berturut-turut Chery mengekspor di atas 100 ribu unit. Pendapatan semester pertama 2025 tercatat mencapai 141,6 miliar yuan (sekitar Rp327 Triliun), tumbuh 26,3% secara tahunan.

Dari hasil IPO besar-besaran di Hong Kong, pencatatan saham produsen mobil China terbesar tahun ini, 35% dana segar dialokasikan untuk R&D kendaraan dan 25% untuk pengembangan teknologi generasi berikutnya. Angka itu menegaskan pentingnya proyek baterai solid-state dalam strategi masa depan Chery.

Secara global, perlombaan menuju era baterai solid-state semakin panas. Toyota baru-baru ini menggandeng Sumitomo Metal Mining untuk mempercepat produksi material katoda. Sementara laporan EVTank memproyeksikan kapasitas produksi baterai solid-state dunia mencapai 614 GWh pada 2030. Ini setara 10% dari total produksi global dan pasar senilai lebih dari 250 miliar yuan (sekira Rp580 triliun).

Meski demikian, tantangan biaya masih menjadi penghalang utama. Baterai solid-state saat ini diperkirakan 2,8 kali lebih mahal dibandingkan lithium-ion konvensional akibat harga bahan sulfida dan efisiensi produksi yang belum optimal.

Terlepas dari itu, langkah Chery memamerkan baterai solid-state 600 Wh/kg menandai tonggak penting dalam sejarah kendaraan listrik. Jika berhasil dikomersialisasikan, teknologi ini bisa mendefinisikan ulang standar mobil listrik global, mulai dari jangkauan jarak yang jauh hingga keamanan baterai, sekaligus menegaskan posisi China di garis depan inovasi elektrifikasi di dunia otomotif.

Read Entire Article
Food |