Force Down Warnai Latihan TNI Terintegrasi 2025 di Morowali

2 hours ago 1

Home > Pertahanan Wednesday, 19 Nov 2025, 23:18 WIB

Komando udara menggerakkan tiga Sukhoi Su-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin untuk mengejar dan melakukan intersepsi.

Latihan tiga jet tempur Sukhoi Su-27/30 yang mendaratkan paksa (force down) pesawat asing. Sumber: Puspen TNILatihan tiga jet tempur Sukhoi Su-27/30 yang mendaratkan paksa (force down) pesawat asing. Sumber: Puspen TNI

MOROWALI -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, menyaksikan secara langsung latihan tiga jet tempur Sukhoi Su-27/30 yang mendaratkan paksa (force down) pesawat asing, yang memasuki wilayah udara nasional tanpa izin. Kegiatan itu merupakan salah satu bagian dari Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI terintegrasi di kawasan Bandara PT IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (19/11/2025).

Salah satu rangkaian yang paling menarik perhatian adalah simulasi tindakan force down terhadap pesawat asing (Lasa X) yang terdeteksi melanggar batas kedaulatan udara Indonesia. Begitu radar pertahanan menangkap pergerakan mencurigakan tersebut, komando udara langsung menggerakkan tiga Sukhoi Su-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin untuk mengejar dan melakukan intersepsi.

Ketiga pesawat tempur itu kemudian menjalankan seluruh prosedur sesuai aturan pertahanan udara nasional. Dengan manuver presisi dan komunikasi terukur, unsur TNI AU memastikan pesawat asing tersebut diarahkan untuk mendarat di fasilitas udara yang aman, mengingat pelanggar tetap memasuki wilayah Indonesia tanpa dokumen resmi seperti flight clearance dan security clearance.

Setibanya di darat, unsur Satpomau bersama prajurit Korpasgat bergerak cepat melakukan pengamanan ketat di sekitar lokasi pendaratan. Pemeriksaan awal terhadap pesawat dan awaknya dilakukan secara menyeluruh, sebelum proses pendalaman intelijen dilanjutkan untuk memastikan tujuan dan latar belakang penerbangan tersebut.

Seluruh hasil pemeriksaan diserahkan kepada komando atas untuk penanganan lanjutan sesuai prosedur. Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya Andyawan Martono Putra menjelaskan, penguatan infrastruktur dan kelembagaan di setiap titik strategis seperti Bandara Morowali menjadi bagian penting dalam menjaga kedaulatan udara nasional.

"Tempat ini adalah mungkin salah satu contoh yang dimana nantinya akan dilengkapi lembaga tersebut sehingga akan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku di negara kita," kata Andyawan kepada awak media.

Pelaksanaan latihan itu juga selaras dengan arahan strategis Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengamanan berlapis di wilayah Morowali. RI 1 menginstruksikan TNI untuk memperketat pemantauan dan melakukan langkah pemblokiran pada kawasan-kawasan tambang tertentu, guna memastikan seluruh aktivitas berlangsung secara transparan dan terawasi.

Rangkaian simulasi tersebut menunjukkan betapa sigap dan terkoordinasinya seluruh unsur TNI dalam menjaga keutuhan wilayah, khususnya di udara. Kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, dan kemampuan interoperabilitas antar-matra yang ditampilkan menegaskan, TNI terus memperkuat postur pertahanan demi stabilitas dan keamanan negara.

Image

Eagle

Eagle flies alone...

Read Entire Article
Food |