REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Hery Gunardi terpilih menjadi Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) baru untuk periode 2024-2028 yang diputuskan dalam Rapat Umum Anggota Perbanas pada Senin (14/4/2025) di Jakarta.
“Dengan amanah ini, saya berkomitmen untuk memastikan agar Perbanas terus berperan aktif dalam membangun industri perbankan yang profesional, memberikan nilai tambah pada pembangunan ekonomi nasional, serta memberikan kontribusi bagi para stakeholder baik anggota, pemerintah, maupun masyarakat dan lingkungan,” kata Hery dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Hery menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Perbanas sebagai wadah strategis bagi industri perbankan nasional. Menurutnya, Perbanas bukan hanya organisasi profesi tetapi juga berperan sebagai jembatan yang efektif dalam menyuarakan aspirasi industri kepada pemerintah dan regulator.
Ia mengatakan fondasi kuat yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya akan menjadi landasan kokoh bagi Perbanas dalam menjalankan peran strategisnya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai informasi, Hery memiliki rekam jejak yang panjang di industri perbankan nasional serta organisasi industri perbankan. Dalam keorganisasian, ia bergabung dengan Perbanas sejak tahun 2012 dan menjadi Ketua Bidang Organisasi Perbanas sejak 2020. Hery juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) periode 2021-2024.
Karier Hery sendiri dimulai di Bank Bapindo (1991), berlanjut sebagai anggota tim merger pendirian Bank Mandiri (1998-1999), hingga menjadi pengambil keputusan penting di bank plat merah tersebut. Ia turut membidani kelahiran PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis.
Pria kelahiran Bengkulu ini memiliki pengalaman di berbagai posisi strategis. Ia menjabat sebagai Department Head Bank Assurance sekaligus Direktur PMO Pendirian AMFS (2002- 2003), Direktur AMFS (2003- 2006), dan kemudian kembali ke Bank Mandiri menangani Wealth Management sebagai SVP (2006-2008) sambil tetap menjadi Komisaris Utama AMFS.
Di Bank Mandiri, karier Hery terus menanjak. Ia menjabat berbagai posisi direktur, termasuk Direktur Micro & Retail Banking (2013), Direktur Micro & Business Banking, Consumer Banking, Distributions, hingga Consumer & Retail Transaction. Puncaknya, Ia menjadi Wakil Direktur Utama dan akhirnya Plt Direktur Utama Bank Mandiri (2020).
Maret 2020 menjadi momentum penting saat Hery mendapat tugas mengawal merger tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Wacana merger tiga bank syariah tersebut sebenarnya telah digagas sejak Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (2015). Pada 1 Februari 2021, BSI resmi lahir.
Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang. Bahkan, saat ini BSI telah menjadi bank syariah ke-9 terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Puncaknya pada 24 Maret 2025 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI, pemegang saham sepakat untuk mengangkat Hery sebagai Direktur Utama BRI.
sumber : Antara