IDF Terus Bertumbangan di Gaza, Koalisi Netanyahu Terancam Bubar

5 hours ago 4

Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, sedang beroperasi di Golan. Tentara Yahudi ortodoks ini bertumbangan di Gaza belakangan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Para pejuang Palestina terus berhasil menumbangkan tentara penjajah di Gaza. Hal ini memicu rangkaian yang berpotensi membubarkan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pasukan penjajahan Israel (IDF) mengakui bahwa tiga tentara Israel tewas dan seorang perwira terluka ketika tank yang mereka tumpangi dihantam ledakan di Jalur Gaza utara pada Senin.

Menurut Times of Israel, para penyelidik mencoba untuk mengumpulkan informasi mengenai penyebab ledakan mematikan tersebut, yang terjadi di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok Hamas di bagian utara daerah kantung tersebut.

Perwira itu, yang tidak disebutkan namanya, dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, kata tentara. Keempat prajurit itu bertugas di Batalyon ke-52 Brigade Lapis Baja ke-401. Menurut penyelidikan awal IDF, para prajurit berada di dalam tank yang terkena ledakan di kota Jabalia, Gaza utara, sekitar tengah hari Senin. IDF awalnya menyatakan tank tersebut dihantam oleh granat berpeluncur roket Hamas. 

Namun, dalam beberapa jam setelah kejadian itu, mereka meralat dan menyatakan bahwa ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh sebuah peluru yang tidak berfungsi dan meledak di dalam menara. Penyebab lain dari ledakan tersebut sedang diselidiki, kata pihak militer.

Kematian mereka meningkatkan jumlah korban Israel dalam serangan darat di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 454 tentara. Angka tersebut termasuk dua petugas polisi dan tiga kontraktor sipil Kementerian Pertahanan.

Pengumuman kematian para tentara itu terjadi tak lama sebelum dua roket diluncurkan dari Jalur Gaza tengah ke arah Israel selatan, yang berhasil dicegat oleh militer. Sirene tidak berbunyi di kota-kota manapun, tetapi peringatan diaktifkan di area terbuka dekat perbatasan Gaza. Tidak ada korban luka.

Kejadian ini menyusul pengumuman terkait tewasnya lima tentara Israel dan 14 lainnya terluka akibat bom pinggir jalan di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, tepat sepekan lalu. Para tentara yang tewas berasal dari  Empat dari mereka yang tewas di Gaza pekan lalu itu adalah anggota batalyon Netzah Yehuda ultrartodoks IDF.

Sehubungan hal tersebut, Partai Yudaisme Taurat Bersatu (UTJ) yang berhaluan ultraortodoks keluar dari koalisi pemerintah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin malam sebagai bagian dari perjuangan yang sedang berlangsung mengenai wajib militer bagi para siswa yeshiva.

Read Entire Article
Food |