Indra Sjafri Matangkan Timnas U-22 Lewat Dua Uji Coba Kontra Mali

3 weeks ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri terus mematangkan skuadnya jelang tampil di SEA Games. Setelah menjalani pemusatan latihan (TC) tahap pertama dan dua kali uji coba melawan India, skuad Garuda Muda kini memasuki TC tahap kedua dengan agenda menghadapi Mali pada 15 dan 18 November.

“Uji coba kita yang kedua, TC tahap satu lalu lawan India dua kali, 15 hari sebelum lawan India TC. Tahap kedua ini juga dua kali lawan Mali 15 dan 18 November,” ujar Indra.

Pelatih asal Sumatra Barat itu menjelaskan bahwa saat ini terdapat 30 pemain yang mengikuti TC. Seluruhnya hampir selesai menjalani serangkaian tes untuk memvalidasi siapa saja yang pantas masuk daftar 23 pemain yang akan dibawa ke turnamen.

Indra menyebut sejumlah pemain masih menunggu pemenuhan persyaratan administratif dari PSSI. “Kita masih menunggu PSSI yang secara regulasi masih memenuhi persyaratan Marselino, Adrian Wibowo dll,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemilihan lawan uji coba juga tidak sembarangan. Kombinasi tim kuat dan tim lebih lemah dibutuhkan untuk membentuk karakter permainan.

“Keinginan pelatih, lawan dalam ujicoba adalah yang levelnya di atas selevel dan lebih lemah, ketiganya dibutuhkan untuk membangun tim. Mali kalau bicara ranking di atas kita. Ujicoba yang levelnya lebih berat dan kami inginkan itu. Bagaimana respon pemain nantinya lawan kualitas bagus.”

Indra berharap dua laga kontra Mali dapat menjadi tolok ukur akhir sebelum tampil di kompetisi Asia Tenggara. “Ujicoba dua kali ini semoga jadi bekal pemain untuk pertandingan di Asia Tenggara. Ujicoba ini sangat bermanfaat untuk memilih 23 pemain. Pemain di SEA Games 2025 ini bisa didaftarkan hingga Technical Meeting.”

Berbicara peta persaingan, Indra menegaskan bahwa fokus utama tetap pada optimalisasi skuad Garuda Muda. “Peta kekuatan Asia Tenggara, dua tahun sebelumnya kita juara. Jadi saya lebih jauh memikirkan tim sendiri, Tim Analis masih mencari tahu tentang Thailand dan Vietnam. Untuk Singapura, Malaysia dan Filipina kita sudah dapat rekaman pertandingannya.”

Indra juga menyinggung kehadiran beberapa pemain luar negeri yang sempat dipanggil namun akhirnya dipulangkan.

“PSSI panggil 30 pemain, tetapi ada informasi pemain yang main di Yunani dan dua di Filipina, kita sebagai pelatih welcome, saya bicara dengan agennya, tidak kirim surat ke klub, karena ini FIFA Matchday. Ketika datang kita pastikan tes lewat internal gim. Karena waktu pendek kita butuh performa, yang siap pakai saat ini. Jadi ketiga pemain tersebut kita pulangkan.”

Untuk komposisi ideal, ia berharap tambahan pemain abroad dapat segera dipastikan. “Sesuai komitmen PSSI gunakan yang terbaik, tapi tidak mudah, karena SEA Games bukan periode FIFA Matchday, tetapi sedang lobi ke klub. Saya berharap, sekarang saja ada Mauro Zijlstra, Ivar Jenner dan Dion Markx, tambahan pemain aboard pasti akan sangat membantu. Sebagai pelatih akan ada plan A dan Plan B.”

Indra menegaskan TC tahap kedua adalah masa finalisasi. Pergantian besar-besaran seperti saat melawan India tidak akan terjadi lagi.

“Dari 30 pemain yang ada, tak lagi lakukan pergantian pemain yang banyak. Pergantian hanya lima sesuai regulasi. Karena ini ujicoba terakhir sebelum event. Kita akan lihat semua aspek teknis dan non-teknis. Fahami filosofi kita, menterjemahkan game plan, apa yang mereka bisa inovasi, jangan text book, respons apa yang dilakukan lawan dengan baik dan cepat.”

Pada SEA Games sebelumnya di Kamboja, Indonesia hanya membawa 20 pemain. Tahun ini kuota bertambah menjadi 23 pemain.

“Tim dokter saya harus sama baiknya dengan di Kamboja, jangan ada pemain cedera, dan recovery yang cepat,” kata Indra.

Ia merencanakan setelah uji coba kedua melawan Mali, skuad akan diciutkan menjadi 26 hingga 28 pemain. “Setelah tanggal 18, kita akan ciutkan menjadi 26-28 pemain.”

Indra menilai Mali adalah lawan dengan kualitas taktik dan individu kelas atas, serta memiliki dua gaya bermain berbeda dalam beberapa pertandingan terakhir.

“Ada dua informasi tentang Mali, satu mereka bermain lawan Prancis dan Panama dengan gaya yang berbeda. Secara taktikal sangat baik, terkenal dengan individu yang berkualitas. Kita akan respons taktik yang realistis, kita sudah simulasikan.”

Ia memastikan uji coba kali ini lebih fokus pada pembentukan kerangka tim. “Kita tidak akan lakukan seperti lawan India, banyak bongkar pasang. Lawan Mali kerangka tim sudah terlihat.”

Menutup penjelasannya, Indra berharap laga melawan tim yang lebih kuat dapat mengasah kualitas penyelesaian akhir para pemainnya. "Uji coba lawan yang lebih tinggi, semoga saat lawan di SEA Games kita  terbiasa." 

Read Entire Article
Food |