Industri Ekonomi Kreatif Jabar Serap Enam Juta Tenaga Kerja

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang terbanyak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, dengan kontribusi sebesar 25 persen. Selain itu, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 6 juta orang.

Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, mengatakan bahwa hingga 8 November 2025, Provinsi Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah pelaku ekonomi kreatif terbesar di Indonesia, berdasarkan data dari hub.ekraf.go.id. Kota Bandung, Depok, dan Bekasi menjadi wilayah dengan jumlah pelaku ekonomi kreatif terbanyak.

“Sebaran pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 25,96 persen,” ujarnya dalam acara Kolektif Ekraf Hub Connecting Bandung di Kota Bandung, Selasa (11/11/2025).

Ia menyebutkan, sektor yang paling menonjol dalam ekonomi kreatif di Jawa Barat adalah fesyen (37,82 persen), kuliner (34,89 persen), dan kriya (8,23 persen). Jumlah tenaga kerja di industri ini mencapai 6,09 juta orang atau 23,03 persen dari total tenaga kerja ekonomi kreatif nasional. Data ini dihimpun dari BPS, Bea Cukai, dan BKPM.

“Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif terbesar secara nasional,” katanya.

Selain itu, nilai ekspor produk ekonomi kreatif dari Kota Bandung, Jawa Barat, mencapai 367,76 juta dolar AS, dengan total investasi sebesar Rp 1,27 triliun.

Melihat perkembangan pelaku ekonomi kreatif yang pesat di Jawa Barat, ia mengatakan pihaknya telah membuat platform digital bernama Ekraf Hub. Platform ini diharapkan menjadi ruang berjejaring, berkolaborasi, dan pengembangan ekonomi kreatif nasional.

“Harapannya, dengan platform Ekraf Hub ini bisa menjadi sarana akses untuk membuka jejaring dari ekosistem ekonomi kreatif, tidak hanya di daerah, tetapi juga ke dunia global,” ujar Dessy.

Sementara itu, dalam laporan BPS Jawa Barat, jumlah penduduk usia kerja mencapai 39,24 juta orang. Dari jumlah tersebut, yang tergolong angkatan kerja mencapai 26,29 juta orang, sedangkan 12,95 juta orang bukan angkatan kerja.

Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 24,51 juta orang, terdiri atas pekerja penuh (17,66 juta orang), pekerja paruh waktu (4,80 juta orang), dan setengah pengangguran (2,05 juta orang).

“Sepanjang Agustus 2024 hingga Agustus 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 0,09 juta orang,” demikian data dari BPS Jawa Barat.

Read Entire Article
Food |