Suasana pencarian jenazah sandera Israel yang terkubur di Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (17/10/2025).
REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Kantor media Gaza mencatat Israel telah melakukan sebanyak 57 pelanggaran gencatan senjata yang dicapai dengan Hamas pada awal Oktober. Pelanggaran-pelanggaran itu menewaskan 38 warga Palestina dan melukai 143 lainnya.
“Pelanggaran ini termasuk kejahatan tembakan langsung terhadap warga sipil, penembakan dan penargetan yang disengaja, dan penangkapan sejumlah warga sipil, yang mencerminkan kebijakan agresi pendudukan yang terus berlanjut meskipun perang telah dinyatakan berakhir,” bunyi pernyataan tersebut.
Salah satu pelanggaran dengan korban jiwa terbanyak terjadi pada Jumat lalu. Saat itu sekeluarga beranggotakan sembilan orang yang tengah berkendara ditembak tank Israel. Seluruh anggota keluarga tersebut syahid.
Jurnalis Muhammad Rabah melaporkan dari Gaza bahwa sembilan jenazah korban pelanggaran gencatan senjata tersebut telah dievakuasi. "Korban pembantaian tersebut antara lain tujuh anak-anak, tiga perempuan, dan seorang laki-laki, semuanya tewas seketika," ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal mengatakan, Sabtu.
"Setelah berkoordinasi dengan kantor Palang Merah, kru Pertahanan Sipil berhasil menemukan sembilan orang yang mati syahid akibat serangan pendudukan Israel yang menargetkan sebuah bus yang membawa pengungsi di sebelah timur lingkungan Zeitoun kemarin."
Proses evakuasi sembilan jenazah korban penembakan Israel di wilayah Zeitun, Jalur Gaza, Sabtu (18/10/2025). - Muhammad Rabah/Dok Republika
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan keluarga tersebut mencoba mencapai rumah mereka di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza ketika bus yang mereka tumpangi diserang karena disebut melintasi “garis kuning” yang membatasi wilayah kendali tentara Israel.
“Mereka telah melewati apa yang disebut ‘garis kuning’, sebuah batas khayalan yang disebutkan oleh tentara Israel,” kata Mahmoud Basal. “Saya yakin keluarga tidak dapat membedakan antara garis kuning dan merah karena tidak ada penanda fisik di lapangan.”
Rekaman yang dirilis oleh badan pertahanan sipil Gaza menunjukkan jenazah keluarga tersebut selama misi pengambilan bersama dengan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB. Para korban termasuk tujuh anak-anak dan tiga wanita.
Pasukan penjajahan Israel (IDF) mengakui menembak sebuah kendaraan mencurigakan teridentifikasi melintasi garis kuning dan mendekati pasukan IDF yang beroperasi di Jalur Gaza utara. "Pasukan melepaskan tembakan untuk menghilangkan ancaman tersebut, sesuai dengan perjanjian."