Jengkol dan Kolesterol, Berikut Tips Konsumsi untuk Kesehatan Jantung

1 week ago 25

Fimela.com, Jakarta Jengkol adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang sangat disukai oleh banyak orang. Meskipun memiliki bau yang kuat dan khas, makanan ini telah menjadi bagian penting dari kekayaan budaya kuliner kita dan juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

Salah satu mitos yang sering beredar mengenai jengkol adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol. Banyak orang percaya bahwa dengan mengonsumsi jengkol secara teratur, mereka dapat menjaga kesehatan jantung dan sistem peredaran darah. Namun, apakah klaim ini benar adanya?

Selain itu, jengkol juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Dengan kandungan antioksidan, vitamin, serta mineral yang ada di dalamnya, jengkol dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan mengenai jengkol yang menjadi favorit para pecinta kuliner, dirangkum Fimela.com dari berbagai sumber, Rabu (22/1).

Perlu Dikonsumsi Terbatas

Menurut hellosehat, jengkol adalah makanan yang sangat kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin C, zat besi, kalsium, dan fosfor. Nutrisi-nutrisi ini berfungsi untuk mendukung kesehatan tubuh, seperti memperkuat sistem kekebalan, menjaga kesehatan tulang, serta mencegah terjadinya anemia.

Di samping itu, jengkol juga mengandung serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Selain itu, jengkol memiliki kandungan antioksidan yang berpotensi melindungi tubuh dari radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis. Namun, penting untuk memperhatikan batasan dalam mengonsumsi jengkol agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Benarkah Jengkol Menurunkan Kolesterol?

Klaim mengenai kemampuan jengkol dalam menurunkan kadar kolesterol belum mendapatkan dukungan dari bukti ilmiah yang memadai. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jengkol mengandung senyawa yang dapat membantu memperlebar pembuluh darah, yang berpotensi mengurangi tekanan darah. Meskipun demikian, efek ini tidak secara langsung berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol dalam tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pola makan yang sehat serta gaya hidup yang aktif tetap menjadi faktor utama dalam pengelolaan kadar kolesterol. Jika Anda mengalami masalah dengan kolesterol tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi diet yang tepat.

Untuk manfaat jengkol dalam menurunkan kadar kolesterol, hingga saat ini, masih belum ada data / penelitian yang jelas mengenai hal ini sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagai salah satu makanan untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh, tulis Alodokter. 

Bahaya Mengonsumsi Jengkol Terlalu Banyak

Jengkol memang memiliki banyak khasiat, tetapi di sisi lain, ia juga mengandung asam jengkolat yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Asam jengkolat dapat memicu terbentuknya kristal dalam ginjal, yang berisiko menyebabkan kejengkolan atau nyeri saat buang air kecil, sehingga penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi jengkol.

Selain itu, mengonsumsi jengkol secara berlebihan dapat menimbulkan masalah lain, seperti bau mulut dan urine yang sangat menyengat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak melebihi batas konsumsi jengkol, yaitu sekitar 75-90 mg per hari, yang sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Metode Aman untuk Mengonsumsi Jengkol

Untuk meminimalkan kemungkinan munculnya efek samping, penting untuk mengolah jengkol dengan cara yang tepat. Salah satu metode yang efektif adalah dengan merebus jengkol menggunakan air garam atau daun jambu biji, yang dapat membantu menurunkan kadar asam jengkolat.

Selain itu, cara ini juga berfungsi untuk mengurangi bau menyengat jengkol, sehingga lebih dapat diterima oleh banyak orang. Sebagaimana yang telah disebutkan, Proses ini juga dapat mengurangi aroma kuat jengkol, sehingga lebih mudah diterima oleh banyak orang.

Di samping itu, penting untuk mengimbangi konsumsi jengkol dengan makanan lain yang mengandung serat dan protein tinggi. Dengan cara ini, Anda dapat tetap menikmati manfaat yang ditawarkan jengkol tanpa harus mengorbankan kesehatan tubuh Anda.

Jengkol untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Orang yang memiliki kolesterol tinggi masih diperbolehkan untuk menikmati jengkol, asalkan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Jengkol kaya akan antioksidan dan protein nabati yang memberikan manfaat bagi kesehatan, namun penting untuk menghindari konsumsi yang berlebihan demi mencegah masalah kesehatan lainnya.

Disarankan agar mereka yang menderita kolesterol tinggi melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan jengkol ke dalam pola makan sehari-hari. Dengan bimbingan yang tepat, jengkol bisa menjadi komponen yang bermanfaat dalam diet yang seimbang.

Penggabungan Jengkol dan Makanan Lain

Agar memperoleh manfaat yang optimal, jengkol sebaiknya dipadukan dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran hijau, ikan, atau kacang-kacangan. Kombinasi ini berperan penting dalam menyeimbangkan asupan nutrisi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Disarankan untuk menghindari konsumsi jengkol bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak jenuh atau gula tinggi, karena hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Sebagai alternatif yang lebih baik, Anda bisa mencoba memasak jengkol dengan cara ditumis menggunakan rempah-rempah, sehingga cita rasanya meningkat tanpa menambah kalori yang berlebihan.

Kebenaran dan Kesalahan seputar Jengkol

Banyak orang mempercayai berbagai mitos mengenai jengkol, termasuk klaim bahwa jengkol mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun jengkol memiliki sejumlah manfaat, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Salah satu mitos yang perlu diperjelas adalah pernyataan bahwa jengkol dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan kebenaran klaim tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengandalkan informasi yang berdasarkan bukti ilmiah ketika menilai manfaat suatu makanan.

Apakah jengkol baik untuk orang dengan kolesterol tinggi?

Jengkol dapat dikonsumsi dengan aman oleh individu yang memiliki kolesterol tinggi, asalkan jumlah yang diambil tetap dalam batas wajar.

Bagaimana mengolah jengkol agar lebih bergizi?

Perebusan jengkol menggunakan air garam atau daun jambu biji dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kadar asam jengkolat dan menghilangkan bau yang menyengat. Metode ini tidak hanya membuat jengkol lebih aman untuk dikonsumsi, tetapi juga meningkatkan kenikmatan saat menyantapnya.

Apakah jengkol dapat menurunkan kadar kolesterol?

Hingga saat ini, belum terdapat cukup bukti ilmiah yang dapat mendukung pernyataan bahwa jengkol mampu secara signifikan menurunkan kadar kolesterol. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap potensi jengkol dalam pengelolaan kolesterol.

Manfaat jengkol selain menurunkan kolesterol apa saja?

Jengkol merupakan sumber yang kaya akan vitamin, mineral, serta antioksidan. Nutrisi tersebut berperan penting dalam meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan tulang, dan mencegah terjadinya anemia.

Seberapa banyak jengkol yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari?

Penggunaan jengkol dalam diet sehari-hari sebaiknya dibatasi. Untuk wanita, disarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari 75 mg jengkol setiap harinya, sementara untuk pria, batas yang dianjurkan adalah 90 mg per hari.

Penting untuk memperhatikan asupan jengkol agar tidak melebihi jumlah yang disarankan. Dengan mengikuti anjuran ini, kita dapat menikmati jengkol tanpa risiko kesehatan yang berlebihan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Shani Ramadhan Rasyid

    Author

    Shani Ramadhan Rasyid
Read Entire Article
Food |