REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hebat melanda Pasar Induk Kramat Jati pada Senin (15/12/2025). Akibatnya, terdapat 350 kios milik 121 pedagang yang hangus akibat kebakaran yang terjadi sejak pagi hari itu.
Meski baru mengalami musibah, sejumlah pedagang yang terdampak kebakaran tetap berupaya kembali mencari rezeki. Salah satu caranya adalah dengan membuka lapak di sisa-sisa tempat yang terbakar di Pasar Induk Kramat Jati.
Berdasarkan pantauan Republika, para pedagang itu menjajakan barang dagangannya berupa pepaya di pinggir bangunan yang terbakar. Pasalnya, tempat mereka biasa berjualan di dalam sudah habis dilalap api.
"Jadi, ya di sini aja pakai tempat yang masih bisa," kata salah seorang pedagang pepaya, Supri (25 tahun), di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (16/12/2025) pagi.
Sejumlah pepaya yang dijajakan itu bukan sisa barang mereka yang terkena kebakaran kemarin. Barang-barang itu baru datang dari pemasoknya untuk dijual di Pasar Induk Kramat Jati.
Suasana Pasar Induk Kramat Jati usai terdampak kebakaran, Selasa (16/12/2025).
"Kalau ini barang-barang baru turun, kalau barang yang udah lama udah, ya itu, enggak bisa dijual lagi. Buang-buang aja udah," kata dia.
Lantaran sudah ada barang baru yang datang, ia mau tak mau harus menjualnya meski di pinggir gedung yang habis terbakar. Pasalnya, belum ada lagi tempat yang bisa mereka gunakan untuk berjualan setelah lapaknya terbakar.
Tak seperti Supri yang sudah mulai kembali berjualan, Udin masih berusaha mengais sisa-sisa kebakaran di tempatnya biasa berjualan. Ia masih berharap masih ada barang yang bisa diselamatkan, meski tidak ada hasilnya.
Ia mengingat jelas, kebakaran yang terjadi pada Senin pagi itu berlangsung sangat cepat. Api yang berasal dari sebuah kios yang berjualan plastik langsung menyambar kios-kios di sekitarnya.
Suasana Pasar Induk Kramat Jati usai terdampak kebakaran, Selasa (16/12/2025).
"Kejadian awalnya tiba-tiba ada apinya dari toko plastik. Saya lagi kerja, menata pepaya. Itu pukul 07.15 WIB. Api lima menit langsung menyambar. Soalnya angin lagi kencang," kata laki-laki yang sudah 5 tahun berjualan pepaya di Pasar Induk Kramat Jati itu.
Ia mengatakan, seluruh barang dagangannya habis terbakar. Tak hanya itu, uang hasil kerjanya juga hangus dilalap api.
"Sebagian uang juga kebakaran. Ada total jutaan," kata dia.
Karena itu, Udin berharap pemerintah dapat membantu para pedagang yang terdampak kebakaran itu. Pasalnya, berjualan menjadi satu-satunya mata pencaharian mereka.

3 days ago
6


































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)









