Diharapkan UMKM semangat mengembangkan bisnisnya dan berhasil melaksanakan ekspor.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai, melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah tak henti berinovasi menyelenggarakan kegiatan yang dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan potensi dan menembus pasar ekspor, seperti di Ambon dan Malang pada Maret 2025 lalu.
Pada 13 Maret 2025, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Maluku bersama Bea Cukai Ambon menyelenggarakan acara Level Up UMKM Maluku Menembus Pasar Ekspor.
Kegiatan yang terlaksana di Aula Kanwil Bea Cukai Maluku ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku (KPw BI Maluku) dan Bank Mandiri Cabang Ambon.
"Tujuan acara tersebut ialah mendorong UMKM lokal agar lebih siap bersaing di pasar global. Melalui kegiatan itu, diharapkan memperluas wawasan dan meningkatkan motivasi pelaku UMKM di Maluku mengembangkan usahanya hingga ke pasar internasional," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo.
Acara tersebut dipimpin langsung Kepala Kanwil Bea Cukai Maluku, Sodikin dan dihadiri perwakilan KPw BI Maluku, Bank Mandiri Ambon, serta para pelaku UMKM Maluku.
Narasumber yang hadir di antaranya Analis Fungsi Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah KPw BI Maluku, Hary Kurniawan dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Ambon, Naufal Hafiluddin.
Pada 24 Maret 2025, untuk mewadahi potensi UMKM, Bea Cukai Malang menggelar acara bertajuk "Ngopi (Ngobrol Pintar, Ngobrol Inspirasi)" di Aula Kantor Bea Cukai Malang.
"Kegiatan itu menjadi wujud komitmen Bea Cukai dalam menjalankan fungsi industrial assistance. Bea Cukai Malang menggelar kegiatan sharing session tentang UMKM Go Ekspor tersebut secara rutin setiap bulan," jelas Budi.
Acara diisi pemaparan materi tentang potensi ekspor ke Jepang bagi UMKM oleh praktisi ekspor bernama Anggri Sartika Wiguna.
Dalam paparannya, Anggri menjelaskan bahwa potensi ekspor ke Jepang bagi produk UMKM sangat besar, khususnya produk craft. Disampaikan pula buyer Jepang sangat memperhatikan kualitas dan kesempurnaan produk.
Selain Anggri, turut hadir sebagai narasumber acara ini ialah perwakilan UD Ilham Gerabah, Sabit yang membagikan testimoni atas ekspor perdana UMKM miliknya.
UD Ilham Gerabah berhasil mengekspor perdana 540 buah produk pot terakota gerabah dengan nilai ekspor 1.150 dolar AS ke Jepang. Senada dengan Anggri, menurutnya, kesempurnaan dalam pengerjaan sebuah produk sangat diperhatikan buyer Jepang.
Budi menambahkan kegiatan Ngopi yang diinisiasi Bea Cukai Malang menjadi ajang pengenalan Program Campus Exporters Program (CEP) 2025 yang merupakan program kolaborasi Bea Cukai Malang bersama BINUS University Malang.
Bentuknya, penyelenggaraan kelas bagi mahasiswa untuk menjadi eksportir dan kepanjangan tangan Klinik Ekspor Bea Cukai Malang untuk membina UMKM Go Export. Pada program itu, 20 UMKM yang terpilih mendapatkan pelatihan ekspor gratis dengan target peserta mampu merealisasikan ekspornya.
"Dari dua kegiatan yang telah terlaksana tersebut diharapkan dapat memupuk dan mendorong semangat UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya dan berhasil melaksanakan ekspor," jelas Budi dalam keterangan yang dilansir Rabu (9/4/2025).