REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiap orang punya selera masing-masing. Masakan Indonesia boleh jadi memiliki cita-rasa yang khas atau berbeda, misalnya, dengan sajian Eropa atau Oriental. Semua itu sebagai tanda keberagaman budaya tempat manusia tinggal.
Rasulullah SAW pun memiliki makanan dan minuman favoritnya. Bagaimanapun, seperti diriwayatkan dari Aisyah RA, beliau menyukai minuman yang manis dan dingin. "Minuman yang paling disukai Rasulullah adalah minuman yang manis dan dingin” (HR Tirmidzi).
Begitu pula dengan makanan. Beliau menggemari makanan yang manis-manis rasanya. Misalnya, buah-buahan yang segar--termasuk kurma, sajian khas Jazirah Arabia.
Dari Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW gemar makanan manis-manis dan madu (HR Bukhari.
Selain madu, Nabi SAW juga susu sebagai sumber nutrisinya. Malahan, Rasul SAW mengatakan, susu seperti makanan yang dapat diminum karena dapat mengenyangkan. "Tidak ada sesuatu pun yang bisa berfungsi sebagai makanan sekaligus minuman selain susu,” demikian sabda beliau, seperti diriwayatkan Imam Tirmidzi.
Perhatikanlah, semua jenis makanan dan minuman kegemaran beliau memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan.
Pola atau jenis makanan dan minuman seringkali dikaitkan dengan pengobatan. Karena makanan atau minuman adalah penentu proses metabolisme pada tubuh kita. Makanan dan minuman yang baik pasti sehat untuk tubuh kita.
Dan, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah mencontohkannya. Dengan mengikuti pola makan dan minum Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan dan minuman (attadawi bil ghidza).
Sehat ala Nabi
Mengapa Nabi Muhammad SAW selalu sehat? Pertama, beliau senantiasa bangun subuh. Waktu subuh tentu tidak sama dengan waktu pagi.
Pagi adalah waktu setelah matahari terbit, kira-kira jam 07.00. Adapun waktu subuh ialah setelah fajar menyingsing dan sebelum matahari terbit. Ini sebagaimana disebutkan Alquran surah Takwir ayat ke-18. Artinya: “Demi waktu subuh di kala fajar merekah.”
Sumpah Allah dengan waktu itu adalah untuk menarik perhatian manusia, khususnya manusia yang beriman kepada-Nya akan pentingnya waktu itu bagi kesehatan fisik dan mental. Udara subuh memang sangat segar dan banyak mengandung zat asam yang sangat diperlukan buat pernapasan manusia.