Mensos Minta Publik tak Berspekulasi Soal Perundungan di Kasus Ledakan SMAN 72

3 hours ago 2

Menteri Sosial Saifulah Yusuh memberikan keterangan usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Ahad (9/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta publik tidak berspekulasi terkait dugaan bahwa pelaku dalam kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta merupakan korban perundungan (bullying). Ia menegaskan, seluruh pihak perlu menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.

“Ya itu nanti tunggu pengumuman dari kepolisian lah, jadi kita jangan berspekulasi,” kata Gus Ipul ketika ditanya soal terduga pelaku adalah korban perundungan, Ahad (9/11/2025).

Meski enggan mengaitkan dengan kasus tersebut, Gus Ipul menilai peristiwa tersebut harus menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan terhadap tindak perundungan di lingkungan sekolah.

“Mohon maaf saya nggak mengaitkan dengan kasus ini, karena kita harus betul-betul tunggu penjelasan dari kepolisian,” katanya.

“Tapi secara umum kita harus cegah adanya bullying di sekolah. Ada tiga hal yang harus kita cegah.kita mitigasi sekuat tenaga bersama KPAI yang tidak boleh terjadi di sekolah itu. Bullying oleh siapapun kepada siapapun, kemudian yang kedua adalah kekerasan fisik dan seksual, dan yang ketiga adalah intoleransi, inilah yang harus kita jaga,” katanya menambahkan.

Gus Ipul menjelaskan bahwa dampak perundungan bisa sangat panjang bagi korban, bahkan dalam beberapa kasus korban bisa berubah menjadi pelaku di masa mendatang. “Bisa jadi korban itu ke depan bisa jadi pelaku, makanya ini penting untuk kita sadari. Yang juga banyak terjadi ya di sentra-sentra kementerian sosial itu korban kekerasan seksual. Nah kemudian mereka jadi pelaku itu pada saatnya,” katanya.

“Nah jadi ini yang harus kita jaga bersama, tetapi untuk kasus ini sekali lagi kita tidak berani berspekulasi, kita tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” katanya menambahkan.

Read Entire Article
Food |