Netanyahu Ketakutan Turki Masuk Gaza, ini 6 Pengakuan Dunia terhadap Kehebatan Militer Ankara

4 hours ago 2

Presiden Donald Trump menemui pemimpin Qatar, Yordania, Turki, Pakistan, Indonesia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, di sela Majelis Umum PBB, Selasa, 23 September 2025, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel tak ingin militer Turki ikut campur terlalu jauh dalam urusan Gaza Palestina. Negara Zionis itu ingin menentukan sendiri apa yang akan dilakukan di sana tanpa bantuan negara anggota NATO selain Amerika.

Dalam sebuah konferensi pers bersama Wakil Presiden AS J.D. Vance, Netanyahu secara tersirat menyampaikan penolakannya terhadap peran militer Turki.

Ketika ditanya mengenai ide pasukan keamanan Turki di Gaza, Netanyahu merespons dengan nada retoris, "Kami akan memutuskan bersama tentang itu. Jadi saya punya pendapat yang sangat kuat tentang itu. Ingin menebak apa pendapat saya?", kata Netanyahu didampingi Wapres Amerika JD Vance sebagaimana diberitakan The Times of Israel pada Rabu (23/10/2025). 

Ketakutan Netanyahu bukan tanpa dasar. Militer Turki lebih unggul dalam jumlah personel bila dibandingkan IDF. Belum lagi soal teknologi dan jam terbang mereka dalam operasi militer yang membuat dunia mengapresiasi mereka. Berikut ini adalah pengakuan tokoh dunia terkait jam terbang militer Turki. 

1. Mark Rutte, Sekretaris Jenderal NATO 

Saat berkunjung ke Turki pada November 2024, Rutte memuji kontribusi Turki terhadap keamanan kolektif NATO. Ia mengatakan, "Kapabilitas pertahanan Turki yang kuat berkontribusi pada NATO yang kuat." Rutte juga menyebut bahwa Turki memiliki tentara terbesar kedua di NATO dan menghabiskan lebih dari 2% PDB-nya untuk pertahanan.

Pada Februari 2025, Mark Rutte memuji industri pertahanan Turki, menyebutnya "mengesankan" dan "kuat." Ia menekankan pentingnya kerja sama erat antara Turki dan sekutu-sekutu Eropa.

2. Presiden Amerika Donald Trump

Pada Oktober 2025, Trump memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai "sekutu yang dapat diandalkan."

Dalam konteks ini, keandalan Turki sebagai sekutu mencakup kapabilitas militernya yang memungkinkan mereka untuk mengambil peran sentral dalam negosiasi dan diplomasi di Timur Tengah.

Read Entire Article
Food |