Nilai-Nilai Utama Orang Maros: Adaptasi dan Keterbukaan

3 hours ago 3

Image Ismail Suardi Wekke

Wisata | 2025-09-13 08:40:19

Maros (Photo Republika)

Orang Maros dikenal sebagai masyarakat yang mudah beradaptasi. Di mana pun mereka berada, mereka cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Kemampuan ini menjadi salah satu nilai utama yang melekat pada diri mereka. Berikut gambaran awal terkait dengan riset “apa karakteristik orang Maros?”

Kontekstualisasi Orang Maros

Secara geografis, Kabupaten Maros memiliki wilayah yang unik, memadukan dataran rendah yang subur dan pesisir pantai. Kehidupan masyarakatnya tidak lepas dari pertanian dan kelautan. Sejak dulu, mereka dikenal sebagai petani andal yang mengolah sawah dan kebun, menghasilkan beras, jagung, dan sayuran.

Di sisi lain, masyarakat pesisir mengandalkan hasil laut seperti ikan, udang, dan kepiting. Potensi ini menjadikan Maros sebagai lumbung pangan Sulawesi Selatan. Keterampilan bertani dan melaut ini diwariskan secara turun-temurun, menunjukkan kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan. Mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ruas jalan Maros, menjadi persinggahan bagi musafir. Seperti di Camba, salah satu aktifitas masyarakat dengan membuka warung. Jikalah dalam perjalanan di ruas jalan itu, ada keperluan terkait dengan makan-minum musafir, mereka mampir dan menyelesaikan keperluannya.

Tumbuh pula dan tetap bertahan sampai kini “Masjid Musafir” seperti di Pattunuang. Ini menjadi tempat persinggahan bagi musafir. Sehingga menjadi “fasilitas” yang berdiri secara individual dan bertahan dengan manajemen tradisional.

Sikap Terbuka dan Dwi Bahasa

Orang Maros memiliki sikap terbuka terhadap pendatang. Mereka tidak memandang asal-usul seseorang. Ini terlihat dari kemampuan mereka berinteraksi dengan berbagai suku dan budaya. Diantaranya, mereka menguasai dwi bahasa, yaitu bahasa daerah (Makassar atau Bugis) dan bahasa Indonesia. Bahkan, kemampuan berbahasa asing sudah menjadi bagian keseharian. Dimana M. Kemampuan ini memudahkan komunikasi dan mempererat tali silaturahmi.

Menerima Tamu dengan Hangat

Salah satu tradisi yang dijunjung tinggi adalah menerima tamu. Bagi orang Maros, tamu adalah raja. Mereka akan menyambut tamu dengan hangat dan ramah. Jamuan makan sederhana, secangkir teh, atau obrolan ringan menjadi bukti keramahan mereka. Sikap ini menciptakan suasana kekeluargaan yang kental. Ini juga menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain.

Profesi dan Pelayanan Jasa

Meskipun secara historis identik dengan pertanian dan kelautan, masyarakat Maros kini menunjukkan diversifikasi profesi yang signifikan. Selain menjadi petani dan nelayan, banyak dari mereka yang terjun ke sektor pelayanan jasa. Hal ini terlihat dari menjamurnya usaha kecil dan menengah. Di Maros kini mulai bermunculan ruang-ruang interaksi dan bertahan dengan nama umum “warung kopi” sebagai yang tidak hanya menjadi tempat minum, tetapi juga ruang interaksi sosial. Perkembangan ini menunjukkan kemampuan orang Maros untuk beradaptasi dengan tren ekonomi modern, menciptakan peluang baru, dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Penutup

Nilai-nilai utama orang Maros mencakup kemudahan beradaptasi, keterbukaan, dan kemampuan memanfaatkan potensi alam dan ekonomi. Mereka adalah masyarakat yang tangguh dan ramah, tidak pernah khawatir untuk berbaur dan berinteraksi. Sikap ini menjadikan mereka aset berharga bagi bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Food |