Duet Gus Irfan-Dahnil Diharapkan Bawa Transformasi Besar Penyelenggaraan Haji

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menjadi Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia diharapkan menjadi momentum transformasi layanan ibadah haji. Perubahan besar yang diharapkan adalah kenyamanan dan keamanan para jamaah.

Harapan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso. Menurutnya, kehadiran Gus Irfan dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai pimpinan baru di Kementerian Haji dan Umrah diyakini akan menghadirkan perubahan signifikan.

“Gus Irfan dan Dahnil Anzar kami yakini akan mengubah pelayanan haji dan umrah menjadi semakin baik. Keduanya memiliki integritas, kapasitas, dan kapabilitas yang baik, sekaligus memahami dimensi spiritual maupun multidimensi ibadah haji,” ujar Chriswanto dalam keterangan persnya, Sabtu (13/9/2025).

Duet keduanya diharapkan dapat membenahi berbagai persoalan, mulai dari antrean panjang, kualitas layanan, digitalisasi, hingga transparansi.

“Penunjukan mereka adalah bentuk keseriusan pemerintah dan DPR dalam menindaklanjuti masukan dan keluhan masyarakat terkait pelaksanaan haji,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chriswanto menilai perubahan nomenklatur dari BP Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah bukan sekadar formalitas. “Dengan nomenklatur baru, kementerian ini memiliki posisi lebih kuat, anggaran yang pasti, serta koordinasi lintas lembaga dan antarnegara yang lebih solid,” katanya.

Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufik Wijaya menambahkan, pihaknya telah merumuskan 10 poin usulan perbaikan haji, di antaranya percepatan antrean melalui penambahan kuota, transparansi pembagian kuota reguler dan khusus, serta akuntabilitas keuangan melalui laporan berkala.

Dody juga menekankan perlunya prioritas bagi jamaah rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, digitalisasi layanan melalui aplikasi real-time, hingga penguatan regulasi perizinan dengan sanksi tegas bagi pelanggaran.

“Kami juga mengusulkan penetapan standar pelayanan minimum, mekanisme hukum sederhana, serta perlindungan asuransi syariah bagi jamaah,” jelasnya.

Selain itu, inovasi manasik berbasis kurikulum nasional dengan dukungan teknologi digital dan simulasi Virtual Reality (VR) juga diusulkan sebagai bagian dari persiapan jamaah.

Dody menegaskan, tantangan besar menanti duet Gus Irfan dan Dahnil, namun dengan kolaborasi semua pihak, ia optimistis ibadah haji ke depan akan semakin nyaman, aman, dan menjadi pengalaman spiritual tak terlupakan.

Read Entire Article
Food |