REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura 2025 menghadirkan juara baru di nomor beregu dan individual. Gelar beregu berhasil diraih pasangan Darcy Brererton (AUS)/Sofjan Arsad (am.).
Duet profesional Australia dan amatir Indonesia itu sukses menyingkirkan lawan-lawannya. Mereka unggul atas pasangan Shahriffuddin Ariffin (MAS)/Sholihuddin (am.) serta duet Carl Jano Corpus (PHI)/Liong Santoso (am.).
“Untuk hari ini, kami benar-benar melakukan hal yang luar biasa. Kami tidak menyangka bisa menjadi pemenang,” kata Sofjan.
Ia menambahkan kondisi angin sempat menyulitkan. “Pro saya (Brererton) bilang kondisi cuaca (yang berangin) hari ini agak berat. Syukurlah, dari posisi ke-11 (2 sehari sebelumnya), lalu naik. Kami akhirnya bisa menjadi juara 1,” tambahnya.
Sofjan mengaku turnamen ini selalu memberi kesan tersendiri. “Saya selalu ikut turnamen The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura dari pertama. Saya ikut karena saya suka. Ada kesempatan langka main dengan profesional,” katanya.
Menurutnya, pengalaman berharga diperoleh lewat format pro-am. Ia bisa belajar langsung dari pegolf profesional Asian Development Tour.
Keberhasilan turnamen ini juga berkat dukungan sponsor utama. Combiphar, Nomura, dan Gunung Geulis Country Club berkomitmen melahirkan juara baru Indonesia.
“Combiphar telah mensponsori 8 kali turnamen ADT. Bersama Pak Agung (Budiman), kami berkomitmen untuk mengembangkan golf di Indonesia,” kata Michael Wanandi, President Director Combiphar.
Agung Budiman menegaskan semangat membangun golf lokal. “Kami coba untuk grow the game dan menyediakan platform untuk pro-pro kita agar kita punya turnamen dan mereka bisa bertanding,” ujarnya.
Hitoshi Kawamura dari Nomura juga mengapresiasi tingginya antusiasme. “Keikutsertaan Nomura di event ini adalah mendorong gairah kompetisi golf di Indonesia,” tuturnya.
Sementara di nomor individual, trofi kembali jatuh ke tangan pegolf Thailand. Nopparat Panichphol sukses menundukkan Su Ching-hung (TPE) lewat play-off empat hole.
Keduanya sama-sama mencatat skor 198 (15-di bawah-par). Nopparat akhirnya unggul dengan par setelah Ching-hung membuat bogey di hole penentuan.
“Di hole pertama, saya pikir dia akan menang, tapi dia gagal melakukan putt. Di hole kedua, ketiga, dan terakhir, saya memukul ke tempat yang sama,” jelas Nopparat.
Pegolf 26 tahun itu mencatat gelar ADT keduanya sejak menjadi pro pada 2023. Sebelumnya, ia juara di ADT Players Championship 2024.
Dari Indonesia, Naraajie Emeralda Ramadhanputra harus puas di posisi T3. Ia menutup turnamen dengan skor total 199 (14-di bawah-par).
“Hari ini slow start. Setelah birdie di 2 hole pertama, kena bogey lagi di 2 hole berikutnya,” kata Naraajie.
Meski gagal juara, ia tetap mengambil sisi positif. “Walaupun belum sampai juara, overall cara saya mengatasi kondisi di lapangan dan juga diri sendiri semakin membaik,” ujarnya.