Pacu Geliat Ekonomi Kreatif, Ahmad Luthfi Minta Festival Mangga Pemalang Jadi Event Tahunan

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta gelaran Festival Mangga Pemalang menjadi event tahunan. Sebab, event ini dinilai mampu menumbuhkan ekonomi kreatif serta mengangkat produk dan budaya lokal hingga ke dunia internasional.

Hal itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Festival Mangga 2025 yang digelar di Lapangan Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang pada Sabtu, 1 November 2025.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Penggarit dan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang sudah menjadi pelopor dalam menggerakkan ekonomi masyarakat berbasis desa, khsusunya melalui budicdaya bibit dan sentra produksi Mangga Istana.

Apalagi, mangga itu tak hanya bisa dimanfaatkan buahnya secara langsung, juga diproduksi menjadi keripik, tepung, dan sebagainya. “Ini menggerakkan ekonomi kreatif sehingga masyarakat bisa membuat pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain," katanya.

Selain menggerakkan ekonomi masyarakat, Festival Mangga Pemalang menjadi daya tarik warga karena ada nilai budaya dan tradisi yang ditonjolkan. Rangkaian festival diisi arak-arakan pengantin mangga, yaitu mangga Wirasangka (pengantin pria) dan mangga Arumanis (pengantin wanita).

Dua sosok pengantin itu menyimbolkan asal mula Mangga Istana yang merupakan hasil persilangan mangga Arumanis dan mangga Wirasangka. Nama Istana disematkan karena pernah dihadiahkan ke Istana Kepresidenan dan menjadi mangga kesukaan Presiden RI. “Ini budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dikembangkan," tutur Luthfi.

Luthfi berharap, Festival Mangga Pemalang bisa diselenggarakan setahun sekali, bukan tiap dua tahun seperti yang sudah berlangsung saat ini. Pemprov Jateng secara tegas akan mendukung agar hal itu dapat terwujud.

Selain itu, ia mendorong agar apa yang sudah dilakukan Desa Penggarit bisa direplikasi di daerah lain. Tentunya dengan potensi wilayah dan kearifan lokal masing-masing.

"Jika seluruh desa atau daerah dapat mengembangkan potensi wilayah, budaya, dan ekonomi maka kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah naik," kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo mengatakan, tahun ini penyelenggaraan Festival Mangga ketiga. Kegiatan ini dilatarbelakangi harga jual mangga yang murah saat musim panen. Festival bisa meningkatkan transaksi mangga dari petani di desanya.

"Pada Festival Mangga 2022 lalu, transaksi mencapai Rp 1,5 miliar dalam dua hari. Kami berharap pada festival tahun ini bisa jauh lebih tinggi. Mudah-mudahan dapat menjadikan petani mangga lebih sejahtera," ujarnya.

Potensi Mangga Istana di Desa Penggarit sangat melimpah. Sebagai sentra tanaman mangga, di Desa Penggarit terdapat 11 ribu pohon, sementara di Kabupaten Pemalang total ada 116 ribu pohon. Setiap pohon menghasilkan 2 kuintal buah mangga.

"Cara petik Mangga Istana ini dengan proses kematangan di atas 80 persen sehingga terasa manis. Juga ada permintaan pasar untuk petik pada kematangan di bawah 80 persen, biasanya untuk permintaan di luar Jawa dan Eropa. Nanti ada produk turunan dari buah mangga sehingga ada diversifikasi pangan," jelasnya. 

Read Entire Article
Food |